Lihat ke Halaman Asli

alghofari maulana

Pelajar/Mahasiswa

Band Perunggu: Kita Tidak Perlu Jadi Emas Untuk Hidup, Jadi Perunggu Sudah Cukup.

Diperbarui: 2 Maret 2023   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Perunggu. Band alternatif rock yang sedang naik daun selama setahun terakhir selepas merilis album perdana bertajuk Memorandum.

Kali pertama saya dengar lagu dari band ini berjudul biang lara, dan tarung bebas. Sungguh itu adalah lagu yang menggelegar di telinga kanan, musiknya yang kencang ditambah dengan penulisan lirik yang padat dan dalam membuat lagu ini mudah diterima di berbagai telinga khalayak.

Band ini terbentuk oleh pekerja kantoran pada tahun 2019 yang berbasis di Jakarta, yaitu Maul Ibrahim, Ildo Hasman, dan Adnan Adenan. Mereka sendiri awalnya menyebut bandnya sebagai Band Pulang Ngantor. Sebenarnya dari pemilihan namanya; Perunggu, menandakan mereka sangat rendah hati, bagaimana tidak, perunggu biasanya akrab dengan juara ketiga, mereka menganggap 'tidak perlu jadi yang nomor satu untuk ada diatas, nomor tiga juga tidak masalah.'

Sepanjang tahun 2022 mereka merilis 11 lagu yang dirilis di tanggal 11 Maret 2022 dengan nama Memorandum sebagai album debut perdananya. Proses pembuatan album ini berjalan lama, mereka dibantu Giovanni Rahmadeva (Polka Wars) sebagai produser. Debut album mereka diberi judul Memorandum, yang berarti pengingat. Pengingat fase-fase kehidupan yang telah mereka lewati, terlebih mereka sudah tidak muda lagi.

Lagu-lagu dalam album ini adalah hal-hal yang biasa terjadi di kehidupan sehari-hari, makanya banyak orang merasa terwakili oleh liriknya. Berikut 3 lagu favorit saya.

1.Tarung bebas.

Judul lagunya terlihat garang, berbeda dari lagu-lagu lainnya, gitarnya ngebut, liriknya padat dan berisi. Mengambil perspektif petarung yang harus bertarung melawan tanpa ampun menjadi pembuka yang seru di albumnya.

2.Pastikan Riuh Akhiri Malammu

Perunggu menyajikan lagu terbaiknya disini menurut saya, liriknya yang puitis, nadanya yang sopan masuk telinga membuat saya memasukan lagu ini ke dalam playlist harian.

3.33x

Sebuah penutup yang diluar dugaan, Perunggu menutup albumnya dengan bernarasi religi, Liriknya juga paling puitis dengan tema yang luas dan kaya perspektif. Lagu ini juga sebagai pengingat dan semangat saat kita lelah dalam berjuang, untuk kembali pada tujuan kita yang sejati dan jangan lupa untuk berdoa. Musiknya juga paling easy listening dan asik dinikmati saat bersantai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline