Lihat ke Halaman Asli

Sary Hadimuda

Hanya seorang hamba Allah yang sedang memantaskan diri menjadi pengajar

Rindu yang Istimewa

Diperbarui: 27 Maret 2024   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi/ dok.pribadi

Biarkan aku menuliskan bait-bait rindu untukmu.
Sebab bau parfum bercampur keringatmu masih melekat di hidungku.
Caramu tertawa, caramu berceloteh, bahkan caramu menangis tanpa suara pun masih melekat dalam ingatanku.

Kita memang dipisahkan oleh laut Banda
Tapi bagaimana dengan ombak rindu yang pernah melanda
Apakah masih semanis dulu, atau sudah berbeda?
Atau, adakah orang baru hingga kau  lupa dan tergoda?

Aku paham bahwa waktu akan melucuti rindu yang ada dalam jiwa
Namun selama raga ini masih bernyawa
Biarkan rinduku tetap yang teristimewa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline