Lihat ke Halaman Asli

Bilqis: Hikmah Pedih untuk Bangsa Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

manusia boleh berusaha, tapi Gusti Allah yang menentukan. Segala jalan sudah ditempuh, tapi tak ada satu jiwapun di dunia ini yang sanggup menjamin keberhasilah dari hasil yang diharapkan. Sungguh, tidak pernah nyaman buat siapapun untuk belajar dari sebuah kegetiran. Sungguh sangat pedih ketika kita dipaksa menyimak dan menyibak sebuah hikmah dari kegetiran yang kita atau saudara kita alami. Akan tetapi, sungguh Allah tidaklah pernah memberikan beban melebihi kekuatan kita.

Adalah perjuangan gigih sepasang orang tua untuk menyelamatkan anaknya. Usaha keras untuk menyelamatkan kehidupan dari anugrah terindah yang pernah diberikan Allah pada mereka, sekaligus ujian terberat dalam kehidupan mereka. Adalah Bilqis Anindya Passa (mohon maaf kalau ada kesalahan nama), putri dari Dewi Farida dan Doni Ardianta Passa. Bocah lucu ini menderita atresia bilier. kemungkinan sembuhnya cukup besar, hanya memang memakan biaya yang sangat besar pula. Rasa cinta yang sedemikian besar, serta bentuk pertanggung jawaban atas karunia Allah dalam wujud Bilqis menuntut Dewi Farida untuk mengumumkan kegundahannya.

Subhanallah, ditengah bangsa yang carut marut, masyarakat justru mampu berbuat logis sekaligus taktis. ribuan koin dikumpulkan bersama dalam wujud koin cinta Bilqis. Singkat cerita, Bilqis siap diioperasi dan sekali lagi, Dewi menunjukkan kebesara Tuhan lewat semangat dan cinta kasih seorang ibu. Dewi siap mendonorkan hatinya untuk sang buah hati. Sungguh, Allah selalu beserta para ibu.

Lama tak terdengar beritanya, tertutup segala hiruk pikuk bangsa dan carut marut bangsa yang sibuk dengan segala rekayasa dan segala tipu daya, tiba-tiba sebuah kabar duka menyeruak; Bilqis berpulang. Saya pertama membaca berita tentang kepergian Bilqis di facebook. seketika saya tersentak, serta sedikit 'menggugat' dan bertanya; kurang cukupkan pengorbanan orang tuanya Tuhan?

Ah...kemudian saya malu sendiri dan memutuskan untuk menulis artikel ini, sebagai ungkapan penyesalan saya akan gugatan sesaat pada Tuhan, yang maka Menguasai segalanya.

Sekali lagi, Tuhan menunjukkan kekuasaan-Nya lewat kisah seorang anak kecil. Sungguh Ibu Dewi dan Bapak Doni, anda adalah orang tua yang beruntung. Betapa seorang Bilqis, di usianya yang tak panjang mamou menorehkan sejarah di bangsa ini. Bilqis mampu mengetarkan segala lapisan manusia YANG MASIH MEMILIKI HATI di Indonesia ini untuk mengulurkan tangan, walau hanya do'a sekalipun. Cinta yang anda berdua curahkan padanya dalam hidupnya yang singkat telah mampu mengangkat derajat Bilqis kecil sebagai salah satu NAMA BESAR di Indonesia.

Bilqis kecil memang telah berpulang. tapi sungguh, sekalipun singkat sejarah hidupnya, nama Bilqis kecil justru lebih berarti daripada aktor-aktor politik yang sibuk berlaga dan dengan gagahnya berteriak "ATAS NAMA RAKYAT". Bilqis kecil bahkan hanya mengerti merengek dan menangis, tapi sungguh, Allah telah berkenan menitipkan sedikit kebesarannya pada Bilqis untuk menggerakkan nurani bangsa ini.

Saat ini, duka dalam pasti masih tersisa pada ibu Dewi dan pak Doni. tapi satu hari, anda berdua akan dengan bangga mengenang perjuangan seorang Bilqis kecil di dunianya yang singkat.

Sebuah perjalanan yang singkat yang penuh dengan makna buat bangsa ini.

Satu pelajaran buat kita semua adalah; ternyata tak perlu nama besar dan kata-kata untuk menggetarkan hati jutaan orang di negeri ini... dan Bilqis kecil serta kedua orang tuanya telah membuktikan semua itu...

Sebuah hikmah pedih yang mungkin bermanfaat bagi kita semua, Wallahu'alam.

Selamat jalan Bilqis, innalillahi wa inna ilaihi roji'un.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline