Lihat ke Halaman Asli

Bu Guru Belajar Cara Sehat Finansial dengan "Main Saham"

Diperbarui: 26 Juni 2021   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Bu Guru Belajar Saham)/Dok Instagram insanmilenial.id

Menjadi abdi Negara tentunya memiliki konsekuensi penghasilan yang cukup mudah terpantau dan diprediksi. Penghasilan ASN sudah diatur dalam Undang-undang ASN dan peraturan pemerintah, gaji disesuaikan dengan pangkat dan golongan. Hal ini lantas membuat saya berpikir bagaimana cara mencapai tujuan finansial saya dikemudian hari dengan kondisi yang demikian? Tentunya korupsi bukanlah jalan yang tepat.

Sebagai ASN yang memiliki jabatan fungsional sebagai seorang guru sekolah dasar, saya termasuk orang yang memiliki banyak tujuan finansial termasuk harapan saya untuk meminimalisir hutang saya dikemudian hari, seperti meghindari hal yang dilakukan sebagian ASN untuk mencapai tujuan finansialnya yakni dengan menggadaikan Surat Keputusan (SK) yang mereka miliki sebagai ASN ke bank, guna mendapatkan pinjaman. Intinya, saya memimpikan penghasilan sebagai pengusaha tapi saya tidak memiliki kemampuan berwirausaha. 

Pertama, saya tidak memiliki modal yang cukup untuk membangun sebuah usaha. Kedua, saya bukan orang yang berani menanggung resiko dalam membangun sebuah usaha. Ketiga, tugas saya sebagai seorang guru tidak cukup memberikan saya waktu untuk belajar menjadi seorang pengusaha. Saya tidak sanggup mengatur waktu sebagai pengusaha sekaligus guru, walaupun sebagian  orang mungkin bisa melakukannya. 

Saya kemudian memikirkan bagaimana cara mencapai segala harapan saya tersebut yakni mengupayakan untuk sehat secara finansial dan mencapai tujuan finansial saya satu-persatu. Apa saja cara yang saya lakukan untuk mencapai kesehatan finansial?

1. Mengikuti Kelas Finansial

Kesadaran saya akan pentingnya sehat secara finansial dimulai dengan ketertarikan saya untuk mengikuti kelas finansial setengah tahun yang lalu. Dari kelas finansial yang saya ikuti, saya akhirnya mengetahui bahwa ternyata keuangan itu perlu diatur. Saya juga mendapatkan pengetahuan mengenai metode-metode yang dapat digunakan untuk megatur keuangan, membedakan hutang konsumtif dan hutang produktif. 

Saya kemudian mulai mengatur pos-pos pengeluaran  untuk kebutuhan sehari-hari yang juga diistilahkan kebutuhan living, untuk hiburan dan life style dan untuk investasi dan tabungan setiap bulannya. 

Di awal menerapkan  kebiasaan ini rasanya memang sulit, karena kita  harus merubah kebiasaan lama, tapi menurut finansial planner yang sudah berpengalaman bertahun-tahun, hal ini akan menjadi mudah ketika kita sudah terbiasa menjalaninya.

2. Mulai Mengatur Keuangan

Di awal tahun 2021 salah mulai mengatur keuangan  saya, mengelola gaji saya dan suami sesuai dengan teori yang telah saya pelajari, membuat rencana pengeluaran dan mengatur pos-pos pengeluaran sesuai rencana yang sudah saya buat. 

Hal ini untuk menghidari pengeluaran-pengeluaran yang tidak penting. Mengatur keuangan memang sangat membantu, membuat kita merasa lebih tenang karena kita sudah melakukan budgeting untuk setiap pos  pengeluaran, walaupun di awal-awal masih belum begitu efektif karena terkadang kebiasaan lama membuat kita tidak disiplin. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline