Mungkin sudah banyak yang membahas tentang permasalahan dualisme pembentukan timnas sepak bola Indonesia. Apakah benar bahwa Joint Committelah (JC) yang paling berhak membentuknya? Apakah benar bahwa PSSI pimpinan Djohar Aripin tidak berhak membentuk timnas karena wewenang PSSI sudah di ambil alih oleh Joint Committee (JC)? Belakangan La Nyala malah memerintahkan pembentukan timnas Indonesia atas nama PSSI yang dipimpinnya. Apakah memang PSSI versi KLB Ancol berhak membentuk timnas? Sebenarnya siapa yang berhak membentuk timnas Indonesia, bisa dilihat dari isi MOU yang ditanda tangani oleh pihak-pihak yang bersiteru. Kubu La Nyala menyatakan bahwa JClah yang berhak membentuk timnas dengan berlindung pada frasa “Association Matters” (Masalah-masalah Asosiasi). Padahal kita semua tahu bahwa didalam MOU, JC tidaklah mengurusi pembentukan timnas. Okeylah bahwa pembentukan timnas adalah tugas JC karena termasuk masalah-masalah asosiasi seperti kata La Nyala dan kawan-kawan. Tetapi apa yang menjadi alasan La Nyala dan kawan-kawan akan bertentangan dengan isi pembukaan padaMOU. Padahal kita semua tahu bahwa didalam sebuah perjanjian, isi sebuah pembukaan perjanjian adalah penting karena dia adalah jiwa dari batang tubuh perjanjian itu sendiri.
Kalau kita perhatikan didalam poin pertama pembukaan MOU jelas tercantum bahwa PSSI adalah satu-satunya Asosiasi sepak bola yang berhak mengatur, dan mengorganisir semua kegiatan sepak bola atau kompetisi di Indonesia ( Statuta PSSI, Artikel/Pasal 3, Paragraf 4). Jadi apa yang dikatakan La Nyala dan kawan-kawan bahwa JC sudah mengambil kewewenangan pembentukan timnas dari tangan PSSI adalah tidak benar. Jadi jelaslah bahwa memang PSSI yang dipimpin Djohar Aripinlah yang berhak membentuk timnas. Bahkan didalam MOU itu sendiri PSSI hasil KLB Ancol tidak tercantum atau dengan kata lain tidak diakui oleh AFC/ FIFA dan didalam pembukaan MOU tercantum jelas status dari ISL dan KPSI. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahNya di bulan yg suci ini kepada kita semua, pecinta sepak bola Indonesia, dan khususnya kepada rekan-rekan kompasianer untuk tetap bisa mengatakan yg benar itu benar dan yang salah itu salah. Amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H