Lihat ke Halaman Asli

Berawal dari Mata hingga Menimbulkan Berbagai Persepsi

Diperbarui: 7 Juli 2021   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The Noble Quran

BERAWAL DARI MATA HINGGA MENIMBULKAN BERBAGAI PERSEPSI

Tanpa disadari kalian sering melihat sesuatu dan menyimpulkan persepsi sendiri di pemikiran kalian. Nah sebelumnya apakah kalian tau apa itu persepsi? bagaimana cara kerjanya? Tenang aja semuanya akan kita bahas disini. Persepsi adalah proses yang menggunakan pengetahuan yang sudah ada untuk mendeteksi, memperoleh, dan menafsirkan stimulus. 

Menurut Fuady, Arifin & Kuswarno, (2017) persepsi merupakan kemampuan panca indera dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia. Indra manusia melakukan persepsi dengan beberapa cara, yaitu dengan lidah, tangan, telinga, mata, dan hidung. 

Kali ini akan fokus pada persepsi visual atau mata, persepsi visual adalah kemampuan untuk dapat mengerti apa yang diliat, mengenalnya, memutuskan kepentingannya dan menghubungkan dengan informasi yang telah tersimpan di otak.

Menurut Suharman (2005) persepsi yang dapat dilakukan oleh mata ada 3 persepsi nih yang pertama ada Color Perception, adanya perbedaan panjang gelombang dan frekuensi gelombang cahaya yang menyebar dan diterima oleh mata maka akan menerima warna-warna yang berbeda. 

Kedua ada Form Perception atau bentuk, kemampuan mata yang sensitif terhadap orientasi dan frekuensi spasial. Terakhir yang ketiga ada Movement Perception, mempersepsikan arah dan percepatan gerakan dari suara objek. Bagi manusia, ada perbedaan segi pandang yang akan menghasilkan pesepsi positif atau persepsi negatif yang dapat mempengaruhi tindakan manusia.

Menurut Susilayati (2016) hasil penelitian pada zaman Yunani Kuno pertengahan abad X, yang melahirkan teori emisi atau teori partikel, menyatakan bahwa mata dapat melihat benda-benda yang bersangkutan, masuk ke dalam mata sehingga penglihatan pun terjadi. Teori ini pertama kali dimunculkan oleh Euclid dan Ptolemy. 

Menurut Iskandar (2011) pada Kitab al-Manadzir Bapak Optis Ibn Al-Haytham (1021) mengatakan bahwa pengalaman seorang akan berdampak pada cara memandang sesuatu dan bisa jadi terjadi kesalahan dalam detail penglihatan bagi seorang anak kecil atau bahkan orang dewasa. Contohnya seperti melakukan kesalahan dalam melihat sesuatu, seseorang dapat melihat hal mengesankan namun saat melihat hal yang lain ia rasa tidak mengesankan. Seperti banyak orang bilang bahwa keindahan hanya terletak pada mata mereka yang melihat dan menarik perhatiannya.

Bagaimana bisa dengan melihat bisa menimbulkan berbagai macam persepsi? Manusia dapat melihat dunianya lalu meninggalkan persepsi yang berbeda karena terdapat pengaruh lingkungan hidup terhadap memandang dunia atau dapat diucapkan sebagai tekanan-tekanan sosial. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya persepsi, seperti berdasarkan pengalaman, kebutuhan, penilaian, ekspetasi ataupun harapan, tampakan luar, sifat stimulus dan juga situasi lingkungan. 

Misalnya saja, ketika sudah lama berteman dengan seseorang lalu saat itu ia sedang menunjukkan wajah yang berbeda tidak seperti biasanya. Maka sahabatnya dapat mempersepsikan bahwa ia sedang sakit, namun orang lain memperspsikan bahwa ia sedang marah ataupun kesal. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline