Lihat ke Halaman Asli

Adakah Kita Termasuk Golongan 'Tidak Perduli' ?

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ajaib sekali orang-orang itu, mereka hanya berlalu sembari menertawakan tiada henti tanpa berusaha untuk mengingatan masalah yang disepelekan. Terutama mengenai arah kiblat, memang jelas disana tidak terdapat tanda-tanda mengenai kemana arah itu berada. Tapi nyatanya, membiarkan satu orang itu tetap melanjutkan ibadah shalatnya dengan kiblat terbalik tanpa memberikan saran dan arahan bahwa kiblatnya salah, lantas mereka pasang muka terheran-heran, berbisik kanan kiri, mencibir, kemudian beralu begitu saja melanjutkan aktivitas yang sempat terhenti ketika melihat kejadian yang mungkin mereka anggap aneh, salah dan tidak sesuai.

Hei !!! kalaupun kalian merasa hal tersebut salah adanya, kenapa kalian tidak bergegas memberhentikannya????? mungkin karena otak manusia itu keterlaluan pintarnya sehingga malas mengucurkan pertolongan-pertolongan kecil.

Sadar juga tidak, malah keterlaluan sindirannya, cibirannya-pun mulai dikuadratkan.

Sadis.


Hal ini benar terjadi disebuah universitas tempat saya menimba ilmu disana. Keterlaluan sudah mereka yang diberikan Tuhan akal pikiran nyatanya tidak menggunakannya. Padahal sesama umat beragama. Satu umat pula. Apa salahnya coba untuk saling mengingatkan. Kenyatanya agama inipun memang mewajibkan untuk saling mengingatkan.


Saya tidak akan menjelaskannya secara detail tentang siapa dan bagaimana seseorang yang tidak tahu persis bahkan baru pertama kalinya menginjakkan kaki dimushola tersebut. Yang menjadi bahasan tentang paham keliru kali ini adalah mengapa pada jaman sekarang keadaan buruk semakin tidak ditindalanjutkan, semakin tidak ditegur, dibiarkan sok tidak tahu, bungkam. Sementara kebaikan-kebaikan yang menerus semakin ditinggalkan, semakin dilepaskan, menguap tanpa bekas.


"Ya Tuhan, Semakin dekat sudah zaman kehancuran akhlak mengurai, terjurai tanpa batas saling meletup-letupkan. Termasuk jugakah hamba pada golongan-golongan tidak peduli?"


Oh, my dear.. mari renungkan mengenai kejadian diatas. Apakah kita juga termasuk pada golongan-golongan tidak perduli untuk saling mengingatkan? lantas yang mengetahui keadaan pastinya hanyalah hati kita sendiri berikut Tuhan yang selalu mengawasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline