Lihat ke Halaman Asli

Alfred Tono Deta

Mahasiswa Fakultas Hukum UNDANA

Petani Keluhkan Air: Tanah Terbelah dan Terancam Gagal Panen

Diperbarui: 5 Agustus 2019   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ket: Kondisi Sawah Yang Sudah dibiarkan tidak terurus dikarenakan kekurangan air. Dokpri.

PETANI KELUHKAN AIR: TANAH TERBELAH DAN TERANCAM GAGAL PANEN

Petani di Kecamatan Kota Waikabubak terancam gagal Panen dikarenakan kekurangan air, sehingga mengakibatkan tanah terbelah. Sudah banyak yang "lempar handuk" atau membiarkan sawahnya tidak terurus. Wilayah Tanabisa dan Kampung Baru ini merupakan salah satu lumbung padi terbesar Kota Waikabubak. Dari tahun ke tahun masalah kekurangan air selalu dirasakan Petani.

Mereka harus berebutan untuk mendapatkan air dikarenakan Debit air yang sangat kecil ditambah lagi Hujan yang tak kunjung turun. Kondisi sawah begitu memprihatinkan, nasib Petani yang mencari sesuap Nasi harus harus dikecewakan dengan Kondisi sawah yang kekurangan air.

Menurut salah seorang Petani bernama Yusri " Penyebab utama Kekurangan air karena kurangnya perhatian Pemerintah terhadap sumber Irigasi Masyarakat. Di sini Sumber air kami berasal dari air terjun Kameti Mada, tetapi kondisi sekarang sangat memperihatinkan dan tidak terurus. Debit air yang sampai ke Selokan-selokan sangat kecil karena air sebagian terbuang ke kali karena tanggul yang bocor, juga banyak selokan yang jebol. Di tambah lagi hujan yang tak kunjung turun. Solusinya hanya dengan dibangun Embung yang dapat menampung air pada musim hujan, sehingga pada musim kemarau kami tidak kesulitan air seperti ini, dan harus terancam gagal panen".

Menurut Yusri hal ini sudah dibicarakan dengan para Petani lain. Pada perhelatan Pilbub 2020 nanti, jika ada calon yang mau melihat kondisi para Petani seperti kami, maka Petani akan sejahtera. Harus ada calon yang tidak sekedar memberikan janji, tetapi betul-betul melihat permasalahan di lapangan.

Tak bisa terhitung jumlah kerugian yang dirasakan Petani jika gagal panen. Uang, tenaga, harapan, telah mereka pertaruhkan seperti yang penulis temui pada beberapa Petani lain yang terancam gagal panen seperti Ama Bili, Ama Desna, Ama Tian, Ama Frengki, dll.

Padahal masyarakat punya sumber Irigasi untuk itu, tetapi butuh "Invincible Hands" untuk mewujudkan harapan mereka. Perlu ada pembangunan embung, dan memperbaiki sumber Irigasi yang menuju pada lahan Petani.

Ini hanya salah satu Keluhan masyarakat Sumba Barat yang penulis persembahkan. Masih banyak persoalan yang mungkin lebih dari yang dirasakan masyarakat Tanabisa, Kampung Baru, dan Sekitar. Semoga Harapan masyarakat bisa didengar, karena Pembangunan Sumba Barat juga adalah Kesejahteraan Para Petani.

Ket: Sumber Irigasi Kameti Mada. Dokpri.

Penulis: Rudi Deta




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline