Lihat ke Halaman Asli

Momen Terbaikku di Kompasiana Masih Mencari Bentuk

Diperbarui: 2 November 2016   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.kompasiana.com

Masih teringat dengan pasti, saya bergabung di Kompasiana pada 26 September 2015.  Maka jika dihitung hingga saat ini, saya telah menjadi Kompasianer selama 13 bulan.  Namun, ketika ditanya apa momen terbaik saya di Kompasiana, jawab saya " Momen Terbaikku di Kompasiana Masih Mencari Bentuk". Mengapa? Karena menurut saya, apa yang selama ini saya alami di Kompasiana belumlah masuk kategori pengalaman yang terbaik. 

Ditambah lagi selama ini, saya banyak membaca pengalaman-pengalaman menarik para Kompasianer, misalnya diundang ke istana negara bertemu presiden, menang lomba Blog Competition, mendapat bimbingan dari penulis senior, apalagi bisa sampai mencetak buku dari kumpulan tulisan di Kompasiana dan berbagai pengalaman lainnya. Menurut saya, itulah momen-momen terbaik di Kompasiana. Namun, dari berbagai pengalaman menarik itu, belum ada saya alami.  Itulah alasan saya mengatakan bahwa saya masih mencari bentuk di Kompasiana. 

Tapi, walaupun begitu saya akan menceritakan sepenggal kisah selama ber-Kompasiana. 

Terus terang, diawal bergabung di Kompasiana, saya belum punya target yang jelas.  Kalaupun di kemudian hari saya mengerti, tak jarang semangat menulis dikalahkan oleh kesibukan-kesibukan lain. Akibat kekurangseriusan dalam menulis, sampai saat ini saya baru bisa menulis 29 Artikel, Dibaca  2. 887, Komentar 53, Nilai 73, HL 0, Artikel Pilihan 7. Seperti gambar dibawah ini:

www.kompasiana.com/alfredopancesaragih

Dengan situasi semangat menulis yang pas-pasan, lahirlah tulisan yang kualitasnya pas-pasan juga. Hahaha. Pesimis kedengarannya yah.  
Tapi jujur, pesimis bukanlah karakter yang saya sukai, jadi saya akan menjadikan momentum ini untuk membangkitkan semangat menulis.  Karena selama ini saya selalu berpikir untuk menulis, tapi jarang langsung memulainya.  Pada akhirnya, ide-ide yang sudah menumpuk dalam kepala, hilang entah kemana. 

Dari 29 artikel saya, kalau diukur dari jumlah dibaca, maka inillah menjadi artikel terbaik saya : "Presiden Jokowi dan Stabilitas Harga Sembako", yaitu dibaca 840 orang.

www.kompasiana.com/alfredopancesaragih

Mungkin Kompasianer yang lain sudah biasa artikelnya dibaca puluhan ribu, ratusan ribu sampai jutaan pembaca.  Jadi, ibarat tingkat pendidikan formal Indonesia, saya masih pada tahap TK. (Yah, pesimis lagi,,? Bukan. Saya hanya ingin membangkitkan semangat menulis dengan memposisikan bahwa pencapaian selama ini belum apa-apa, sehingga terdorong untuk menulis lebih giat dan kerja keras lagi. 

Selain Penggalaman menulis, saya telah mengikuti Nangkring Kompasiana, yaitu:  
Tema             : Bonus Demografi antara Harapan dan Kenyataan
 Hari/tanggal: Jumat, 5 Agustus 2016
Waktu           : 14.00 - Selesai
Tempat         : Istanbul Room, Hotel Madani, Jl. Sisingamangarja/Amaliun No. 1, 20215 Medan, Sumatera Utara Indonesia
Pembicara   : Deputi Advokasi Pergerakan dan Informasi (Adpin) BKKBN, Dr. H. Abidinsyah
                        Kaper BKKBN Sumatera Utara, Drs. Temazzaro Zega, M.Kes.
                       Perwakilan Universitas Sumatera Utara, Dr. dr. Putri Eyanoer, MPH.
                       Moderator: Widha Karina (Kompasiana Moderator)

Masih saya ingat keramahan Mbak Widha Karina ditelepon, sekedar menanyakan keikutsertaan dalam Nangkring. Karena sebelumnya sudah berencana untuk mendaki. Namun belakangan karena dirundung rasa penasaran, akhirnya saya memilih ikut Nangkring.  Saya berangkat dari Pematangsiantar menuju Medan.

Masih saya ingat, saya Kompasianer yang pertama sekali sampai di tempat nangkring. Jam 12, saya sudah menunggu di Lobbi Hotel sembari menikmati Harian Kompas. Pada saat acara akan dimulai, saya sedikit kecewa karena hampir jam 15.15 baru acara dimulai (sekaligus masukan untuk Nangkring selanjutnya). Hehe.

Dalam beberapa artikel saya, ada banyak masukan para penulis-penulis hebat Kompasiana, saya berterimakasih untuk itu, dan mohon masukan dan bimbingannya selalu.  

Di tengah-tengah keterbatasan saya selaku Kompasianer, di usia Kompasiana yang ke-8 ini, saya sungguh bersyukur karena telah banyak memperoleh ilmu melalui artikel-artikel yang dibagikan oleh Admin Kompasiana, pun seluruh Kompasianer.  Sampai saat ini momen terbaik saya memang masih mencari bentuk. Tapi saya punya kesadaran penuh, saya sendirilah yang mencarinya. Lebih tepatnya, menciptakannya. 

Selamat Ulang Tahun Kompasiana! SEMOGA SEMAKIN BERMANFAAT DAN BERJAYA!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline