Pada tanggal 8 – 12 November 2023, Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) Indonesia mengadakan kegiatan mengenai kultural kebudayaan yang ada di Indonesia.
Kegiatan ini bernama “Intercultural Student Camp” atau yang disingkat “ISC 2023”. Kegiatan ini dilaksanakan di Universitas Atma Jaya Makassar dan Sa’pak Bayo Bayo, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tema dari kegiatan ini adalah “Memelihara Warisan Budaya melalui Keberagaman dan Kearifan Lokal menuju Peradaban Kasih”. Kegiatan ini melibatkan semua peserta dari perguruan tinggi katolik seluruh Indonesia yang berada di bawah naungan APTIK.
Suasana penuh keceriaan dan kebersamaan melanda kegiatan ini, sebuah acara yang berhasil merangkul ratusan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia untuk bersatu dalam semangat persahabatan dan keberagaman budaya.
Pembukaan Resmi Acara
Pembukaan resmi acara Intercultural Student Camp APTIK 2023 diawali dengan tarian sambutan dari suku Toraja dan penampilan dari UKM Caritas. UKM ini adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang seni, yaitu paduan suara. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari perwakilan APTIK dan tokoh-tokoh kunci yang hadir, seperti Uskup Keuskupan Agung Makassar, Mgr. Johannes Liku Ada, Ketua JAKA APTIK, Romo Albertus Bagus Laksana, Bupati Toraja Utara Bapak Yohanis Bassang, dan Koordinator Sie Acara ISC APTIK 2023, Frater Blasius Perang.
Dalam sambutannya, Ketua JAKA APTIK, Romo Albertus Bagus Laksana, menyampaikan pentingnya membangun pemahaman dan toleransi di antara generasi muda. “Kami percaya bahwa pendidikan tidak hanya tentang buku teks dan ujian, tetapi juga tentang pengalaman hidup dan pemahaman akan keberagaman yang ada di sekitar kita. Camp ini dirancang untuk menjadi jembatan antara budaya-budaya yang berbeda, memungkinkan mahasiswa untuk belajar satu sama lain dan membangun hubungan yang erat.”
Serangkaian Kegiatan Mempererat Hubungan Antarbudaya
Intercultural Student Camp APTIK 2023 menawarkan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap keberagaman budaya. Kegiatan-kegiatan ini antara lain penyampaian materi dari berbagai narasumber yang terpercaya, Cultural Night of Nusantara, kunjungan spiritual ke Burake dan kunjungan kultural ke Ke’te Kesu’, jalan salib di Sa’pak Bayo Bayo dan diakhiri dengan misa perutusan.
Salah satu momen yang paling dinanti adalah sesi “Cultural Night of Nusantara”, di mana setiap kelompok mahasiswa asal universitas masing-masing diberi kesimpatan untuk menampilkan seni yang berasal dari daerah universitas tersebut. Ini bukan hanya kesempatan untuk berbagi seni dan adat istiadat, tetapi juga untuk menyajikan keunikan budaya dari setiap sudut nusantara. Budaya dari Sabang sampai Merauke menyatu dalam sebuah perayaan seni yang mencerminkan keberagaman Indonesia.