Situasi keamanan di kota Enarotali, Paniai, Papua memanas pada Senin, 8 Desember 2014. Warga tertembak sebanyak 4 orang dan 10 orang luka berat dan dirawat di RSUD Madi, Enarotali. Pihak Polda Papua melalui Kabid Humasnya, Kombes Pudjo membenarkan hal tersebut. Pudjo menjelaskan, kejadian bermula saat seseorang berkendara motor tanpa lampu, pada Minggu (7/12) malam. Ia ditegur warga dan marah. Tak lama berselang, orang itu datang bersama teman-temannya dan berkelahi dengan masyarakat. Di lokasi itu pula dikatakan sempat terjadi penembakan 3 kali oleh kelompok yang baru datang. (http://ow.ly/FNmgE)
Kapolda Papua, Irjen Pol Yotje Mende menjelaskan peristiwa itu berlanjut pada pukul 02.30 WIT. KPUD Paniai dibakar oleh sekelompok massa. Meski yang terbakar hanya sebagian, namun pelaku pembakaran tidak diketahui dari pihak mana. Pagi harinya, sejak suasana mulai kondusif, tiba-tiba terjadi pemalangan jalan dekat kantor KPUD tersebut, dan anggota TNI/Polri di lapangan sempat melakukan negosiasi, dan akhirnya pemalangan berhasil dibuka. Tidak lama kemudian terjadi penembakan dari arah Gunung Merah dan disusul warga dari gunung tersebut turun untuk menyerang pos Koramil dan Polsek. Anggota di sana bertahan lalu mengeluarkan tembakan ke udara agar massa tidak melakukan penyerangan atau pengrusakan kantor Koramil dan Polsek yang letaknya kebetulan berdekatan dengan Lapangan tempat massa berkumpul. Ada 3 mobil masyarakat dan 1 mobil TNI rusak berat, kaca-kaca Polsek dan Koramil hancur dirusak massa dan 6 anggota TNI/Polri mengalami luka pasca kejadian tersebut. (http://ow.ly/FNoY5)
[caption id="attachment_382267" align="aligncenter" width="300" caption="Massa yang beringas menyerang Kantor Koramil dan Polsek dengan panah, batu, dan senjata tajam."][/caption]
[caption id="attachment_382269" align="aligncenter" width="300" caption="Mobil yang dirusak massa "]
[/caption]
PERNYATAAN PEMERINTAH
Pemerintah melalui Menko Polhukam, Tedjo Edhi Purdjiatno menyatakan tidak boleh aparat keamanan terus-menerus disalahkan dalam kasus kerusuhan di Papua. Menurutnya, selalu ada kemungkinan pihak ketiga yang terlibat, seperti kasus di Paniai. Menurut hasil laporan investigasi, ada peluru yang tidak mungkin datang dari arah aparat di lapangan dan saat ini temuan itu sedang didalami. Tedjo menjelaskan bahwa bila melihat kondisi di lapangan saat terjadinya bentrok, peluru yang aparat lepaskan pasti datangnya dari arah samping korban. Tidak mungkin peluru datang dari atas sebab posisi aparat dan korban sejajar. (http://ow.ly/FNyvx)
Senada dengan Tedjo, KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menduga ada tembakan dari atas bukit Gunung Merah dalam kerusuhan yang terjadi di Lapangan Suharto, Kabupaten Paniai, Papua, yang menewaskan empat orang warga sipil tersebut. KSAD menduga ada taktik bebek dalam insiden berdarah itu. Taktik bebek adalah rakyat yang dikedepankan untuk dijadikan tameng dan dari belakang ada tembakan. KSAD mengaku, tidak mengetahui secara pasti dari mana sumber letusan senjata tersebut, mengingat tidak ada pasukan TNI/Polri di atas Gunung Merah tersebut. (http://ow.ly/FNzhQ)
ADA PIHAK KETIGA?
Kerusuhan di Paniai yang menewaskan 4 warga ini dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk memojokkan aparat TNI/Polri sebagai pihak aparat yang ada di sana. Kejadian yang terjadi tersebut benar-benar berhasil membalikkan opini publik bahwa seolah-olah pihak aparat dalam posisi bersalah. Hal ini sangat wajar, karena hampir seluruh media, seperti suarapapua.com pertama kali mengabarkan rusuh Paniai ini diakibatkan oleh ulah aparat yang memukul warga hingga mengeluarkan tembakan. Di media tersebut diberitakan bahwa seorang anggota TNI tidak diterima ditegur hingga memukul anak kecil. Pemukulan itu mengakibatkan warga marah dan menyerang Polsek dan Koramil hingga jatuh korban. Selanjutnya TV One memberitakan peristiwa Paniai tersebut dengan sumber suarapapua.com tanpa adanya konfirmasi ke pihak TNI/Polri.
Dugaan adanya pihak ketiga tentu sangat berdasar mengingat hal yang diawali dari perselisihan kecil bisa menjadi besar. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Bupati Paniai Hengky Kayame, bahwa ada pihak ketiga yang sengaja memanfaatkan situasi tersebut dan membuat rusuh Paniai. (http://ow.ly/FNw1P)
Demikian pula pihak Polri menuding adanya dalang di balik kejadian tersebut. Kini polisi terus menyelidiki siapa aktor di balik pembakaran kantor KPU, serta aktor penyerangan kantor Koramil dan Polsek setempat. Polri menduga ada dalang utama di balik kejadian itu. Insiden Paniai merupakan bentuk provokasi yang direncanakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk itulah Polri meminta warga dan aparat TNI/Polri di Paniai menahan diri dan tidak terprovokasi. (http://ow.ly/FNxk6)
TIM INVESTIGASI
Meski situasi Paniai Papua sudah kondusif, namun penyebab kerusuhan yang menewaskan empat orang itu masih terus diselidiki tim investigasi dari Polri. Informasi tentang adanya suara tembakan yang berasal dari atas Gunung Merah terus diselidiki oleh tim investigasi. Inilah tugas yang harus diselesaikan oleh tim yang mana mereka harus mengetahui semuanya. Dari hasil investigasi, sangat diharapkan diketahui darimana letusan itu, senjatanya apa, pelurunya apa dan bagaimana, balistiknya. (http://ow.ly/FNFJ4)
[caption id="attachment_382270" align="aligncenter" width="300" caption="Serpihan peluru yang berhasil ditemukan tim investigasi"]
[/caption]
Dari peristiwa berdarah Paniai tersebut, Pemerintah, TNI dan Polri telah menghimbau kepada masyarakat untuk menahan diri tidak mudah terprovokasi. Provokasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut tentu memperkeruh suasana dan menginginkan Paniai menjadi tidak aman.
Hingga saat ini baik Kodam dan Polda juga sudah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan masalah telah diselesaikan dengan baik. Paniai sudah kondusif kembali dan warga telah menjalani kehidupan rutinitas seperti biasanya. Pihak TNI/Polri sebagai aparat keamanan di sana sudah bertemu dengan tokoh masyarakat Paniai dan menyelesaikan permasalahannya dengan baik.
Saat ini mari kita memberi ruang kepada tim investigasi untuk menjalankan tugasnya dalam mengungkap semua kejadian dan penembakan yang terjadi sebenarnya. Untuk itu kepada Saudara kita masyarakat Paniai untuk bersama-sama menjaga Paniai agar tetap aman dan kondusif serta tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. (AK)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H