Lihat ke Halaman Asli

alfred karafir

Verba Volant, Scripta Manent

KST Perkosa dan Aniaya Dua Perempuan Papua Hingga Tewas

Diperbarui: 17 Oktober 2023   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Karafir

Timika - Kembali berulah, kali ini KST (Kelompok Separatis Teroris) Papua wilayah Yahukimo lakukan pemerkosaan terhadap dua perempuan disertai penganiayaan yang menyebabkan salah satu korban meninggal dunia. Kajadian ini memunculkan banyak kecaman dari berbagai kalangan dan berbagai pihak.

Dari informasi yang diterima, bahwa kedua korban tersebut bernama Ima Selopole dan Animira Kobak. Ima Selopole mengalami tiga luka akibat terkena benda tajam (pisau) sementara korban berikutnya Animira Kobak mengalami luka pada bagian kemaluan akibat senjata tajam sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia.

Peristiwa ini terjadi di Lokasi kebun Kampung Baru Muara Bonto, Jalan Paradiso Bawah Km 4, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada Rabu (11/10).

Tentu hal ini menjadi perhatian serius bagi Komisi Nasional  Perlindungan Perempuan, Tokoh Adat setempat dan Tokoh Perempuan khusunya di Papua. Sebelumnya, kejahatan kemanusiaan yang berujung kematian dialami juga oleh Aktivis HAM Perempuan, Michelle Kurisi Doga beberapa waktu lalu.

Ini merupakan pukulan bagi Kaum perempuan Papua, pasalnya korban saat itu sedang melakukan misi kemanusiaan mengunjungi pengungsi untuk didata kebutuhan mereka.

Sementara itu Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III Letjen TNI Richard TH. Tampubolon menyebutkan bahwa, diduga kuat para pelaku adalah anggota dari Kelompok Separatis Kodap XVI wilayah Yahukimo. Hal ini dikuatkan oleh letak wilayah kejadian yang merupakan persebaran dari kelompok tersebut.

Selanjutnya, Richard sangat menyayangkan atas peristiwa yang terjadi, ia menyebutkan peristiwa itu sangat bertolak belakang dengan apa yang selama ini digembar-gemborkan oleh kelompok tersebut.

"Bagaimana mungkin atas nama memperjuangkan kepentingan masyarakat OAP kalau kerjanya menganiaya, memperkosa dan bahkan membunuh secara sadis dengan menusukkan pisau ke kemaluan perempuan OAP," ucapnya.

Richard mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjaga stabilitas keamanan di Papua sehingga percepatan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya OAP dapat lebih cepat terealisasi.

"TNI/Polri akan terus berkomitmen untuk mewujudkan Papua yang aman dan damai melalui penegakan hukum secara tegas dan terukur untuk mewujudkan Papua yang sejahtera, maju dan modern," pungkasnya. red*

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline