Jayapura - Belum selesai kasus pelecehan oleh simpatisan KNPB terhadap jurnalis Papua, Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) kembali tembaki karyawan PT.PTT yang sedang bekerja memperbaiki tower telkomsel, kamis (3/3/2022). Teror yang dilakukan oleh KSTP tersebut tentunya sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang ada di Indonesia dan dunia internasional, mulai dari tokoh-tokoh yang ada di Papua sangat mengutuk keras tindakan yang mereka lakukan.
Kejadian pembantaian yang menewaskan 8 karyawan PT.PTT juga kembali mengingatkan kita dengan kejadian 4 tahun silam tentang tewasnya 31 karyawan PT.Istaka Karya yang disandera kemudian ditembaki oleh KSTP. Kebiadaban yang telah mereka lakukan di tanah Papua jika dicatat dalam buku dosa sudah tidak terhitung lagi jumlah keseluruhannya.
Menolak segala pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah pusat dan meminta agar Papua segera merdeka menjadi alasan mereka untuk melakukan segala teror di Papua. Padahal, masalah insfratruktur dan ekonomi menjadi kunci bahwa Papua hingga saat ini masih tertinggal dengan daerah lain yang ada di Indonesia sehingga pemerintah terus bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan di Papua.
Kerja keras pemerintah untuk membangun Papua saat ini seolah gagal karena KSTP telah menggagalkan setiap pembangunan insfratruktur dengan meneror menyandera dan menembaki karyawan pembangunan yang ada di Papua. Seluruh elemen masyarakat Papua sudah geram terhadap KSTP. Saat ini masyarakat hanya bisa berharap kepada pemerintah untuk segera mengadili para pelaku kejahatan yang ada di Papua, karena sejatinya Papua tidak akan pernah berkembang dan maju kalau kelompok seperti KST masih dibiarkan bergerak bebas meneror dan membunuh orang di Papua. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H