Lihat ke Halaman Asli

alfred karafir

Verba Volant, Scripta Manent

ULMWP Hanya Menjadi Sebuah Catatan di MSG

Diperbarui: 21 Juni 2016   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernyataan tentang isu kemerdekaan Papua yang dilontarkan baik dalam orasi maupun jejaring sosial hanyalah pernyataan atau suatu propaganda dari segelintir orang.

Terbukti, tak sedikit masyarakat Papua sejatinya secara menyeluruh menolak pernyataan yang kesannya memprovokasi dan membangun opini tersebut. Seperti kita ketahui,  kelompok yang memprovokasi ini adalah KNPB dimana mereka dalam setiap orasinya selalu menyampaikan suatu agenda dari ULMWP.

Sementara itu, dari Informasi yang didapat dalam kegiatan MSG, KTT Pra Leaders yang diselenggarakan di Fiji, 14-16 Juni kemarin, hasilnya menyatakan beberapa Negara di Pasifik seperti Samoa, Tonga, Republik Kiribati, Indonesia dan Timor Leste dipandang adalah sebagai calon anggota kelompok yang berkembang saat ini.

Indonesia sendiri masuk sebagai calon anggota karena secara Geografis, Indonesia sendiri merupakan Negara kepulauan Pasifik dan Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki ras Melanesia terbesar yang meliputi Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku hingga Papua. (Wikipedia)

Isu soal MSG telah jelas bahwa ULMWP yang sering oleh KNPB dikait-kaitkandalam orasinya tersebut hanya sebuah propaganda untuk memprovokasi rakyat Papua. Harus kita ketahui persoalanULMWP yang akan menjadi anggota penuh di MSG tidak akan pernah terwujud sebab ULMWP hanya akan menjadi sebuah catatan saja karena ULMWP bukan lahir dari Negara yang berdaulat (Indonesia). Selain itu, ULMWP juga merupakan wadah yang dipakai oleh kelompok bersebrangan dengan NKRI untuk bisa bergabung dengan MSG.

Terbukti lagi, pada saat Kunjungan Menkopolhukam di Merauke beberapa waktu lalu Menko mengundang beberapa pemimpin dari Pasifik untuk melihat kondisi Papua, saat para undangan tiba di Papua mereka kaget ternyata Papua kondisinya berbeda dengan isu yang didengar oleh mereka.

Para pemimpin Negara Pasifik itu melihat perbedaan antara Papua dengan PNG, mereka mengatakan di PNG jam 7 malam keadaan kota sudah sepi, tetapi hal ini berbeda dengan Papua dimana jam 7 malam masih banyak melakukan aktivitas seperti biasa. Selain itu mereka juga takjub Indonesia juga memiliki berbagai suku ras yang mampu untuk hidup berdampingan antara satu dengan yang lain.

Alfred Karafir




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline