Lihat ke Halaman Asli

Alfred Benediktus

Menjangkau Sesama dengan Buku

Badan Bank Tanah (8): Sinergi Badan Bank Tanah dan Bank Nasional: Solusi Kepemilikan Tanah untuk Semua

Diperbarui: 24 Januari 2025   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(olahan GemAIBot, dokpri)

Sinergi Badan Bank Tanah dan Bank Nasional: Solusi Kepemilikan Tanah untuk Semua

Memiliki tanah adalah impian besar bagi banyak orang. Namun, bagi sebagian masyarakat, impian ini terasa seperti cita-cita yang sulit tercapai. Harga tanah yang terus melambung, ditambah minimnya akses pembiayaan inklusif, menjadi tantangan berat, terutama bagi mereka yang berada di lapisan bawah masyarakat. 

Kini, angin perubahan mulai berembus dengan munculnya peluang kolaborasi strategis antara Badan Bank Tanah (BBT) dan Bank Nasional, seperti Bank Tabungan Negara (BTN). Kolaborasi ini bukan sekadar wacana, melainkan solusi nyata yang menjanjikan harapan baru bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki tanah. Badan Bank Tanah dapat berperan sebagai pengelola aset negara yang menyediakan tanah dengan harga terjangkau, sementara Bank Nasional menyediakan skema pembiayaan ramah masyarakat, seperti kredit tanah tanpa uang muka atau bunga rendah. Sinergi ini bukan hanya menjembatani masyarakat dalam memiliki tanah, tetapi juga menciptakan peluang membangun masa depan yang lebih baik.

(Kredit Kepemilikan tanah, sumber:rumah123.com)

Memotong Ketimpangan, Meningkatkan Kesejahteraan

Ketimpangan sosial menjadi masalah yang mengakar di banyak negara, termasuk Indonesia. Di sinilah peran BBT menjadi sangat strategis: mengoptimalkan tanah-tanah negara yang belum produktif agar dapat dialokasikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Ditambah lagi, dengan program pembiayaan seperti Land Ownership Credit dari Bank Nasional, masyarakat memiliki akses nyata untuk mendapatkan tanah dengan cicilan terjangkau dan tenor panjang.

Keberpihakan ini penting untuk menjawab masalah klasik: bagaimana tanah tidak hanya menjadi aset bagi segelintir orang kaya, tetapi juga menjadi milik yang merata di masyarakat. Solusi ini menjanjikan peningkatan kesejahteraan signifikan. Memiliki tanah bukan hanya soal status, tetapi juga memberikan peluang bagi masyarakat untuk membangun rumah, memulai usaha, atau merasa aman dengan kepastian memiliki aset.

(olahan GemAIBot, dokpri)

Model Kredit Perumahan Rakyat untuk Lahan Kosong dan Perumahan dari BBT

Sebagai bagian dari solusi nyata, berikut adalah model Kredit Perumahan Rakyat (KPR) yang dirancang khusus untuk pembelian lahan kosong atau perumahan dari BBT:

1. Skema Kredit untuk Lahan Kosong (Kredit Kepemilikan Lahan - KKL)

Model ini dirancang untuk masyarakat yang ingin membeli lahan kosong dari BBT untuk membangun rumah secara mandiri.

Fitur Utama: Uang Muka Ringan: Minimal 5% dari harga tanah. Tenor Panjang: Hingga 15 tahun untuk cicilan. Suku Bunga Rendah: Disubsidi oleh pemerintah dengan bunga tetap 3% per tahun. Keringanan Biaya Administrasi: Biaya notaris dan administrasi ditanggung sebagian oleh BBT.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline