Mengutamakan Hidup di Tengah Kesibukan Kerja
Pasca COVID-19, kehidupan manusia mengalami banyak perubahan signifikan, terutama dalam pola relasi sosial, jam kerja, dan waktu istirahat. Salah satu perubahan yang mencolok adalah menjamurnya kuliner baru, kafe, dan tempat rekreasi yang menawarkan "one-click system". Tempat-tempat ini menyediakan fasilitas seperti Wi-Fi gratis, memungkinkan orang bekerja dari mana saja, kapan saja, bahkan hingga tengah malam. Akibatnya, pola hidup "24 jam menyala" menjadi semakin umum.
Di sisi lain, anak-anak semakin kecanduan gadget karena banyak orang dewasa yang cenderung memberikan perangkat ini agar anak-anak tetap tenang dan tidak mengganggu aktivitas mereka. Dampaknya, anak-anak mulai kehilangan kendali terhadap pola hidup sehat, sementara orang dewasa menghadapi pergeseran waktu istirahat yang dianggap wajar. Semua ini menimbulkan pertanyaan: apakah perubahan ini berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental? Tulisan ini membahas pentingnya menyeimbangkan hidup di tengah kesibukan kerja.
Life is More Important than Work!
Pernyataan ini terdengar sederhana, tetapi mengandung pesan mendalam. Di era modern, pekerjaan sering kali menjadi prioritas utama, membuat kita lupa untuk memberi perhatian pada aspek lain yang lebih penting, seperti kesehatan, keluarga, dan kebahagiaan pribadi. Meskipun pekerjaan adalah bagian integral dari kehidupan, kita harus selalu ingat bahwa hidup itu sendiri jauh lebih berharga.
Pentingnya menempatkan hidup di atas pekerjaan dapat dilihat dalam dampak jangka panjang terhadap kualitas hidup secara keseluruhan. Ketika kita terlalu terfokus pada pencapaian karier, kita sering kali mengorbankan momen berharga bersama orang-orang terkasih, atau bahkan mengabaikan kebutuhan fisik dan mental kita sendiri. Kesehatan yang baik dan hubungan yang erat dengan keluarga dan teman-teman dapat meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup secara signifikan.
Dengan menyadari bahwa kita memiliki kehidupan yang berharga di luar tuntutan pekerjaan, kita dapat menciptakan keseimbangan yang lebih sehat, di mana produktivitas di tempat kerja tidak mengorbankan kebahagiaan dan kesejahteraan kita sebagai individu. Oleh karena itu, mendudukkan hidup sebagai prioritas utama adalah langkah penting untuk meraih kehidupan yang lebih bermakna dan seimbang.
Terjebak dalam Rutinitas Pekerjaan yang Tak Terbatas
Salah satu masalah utama dalam kehidupan modern adalah kecenderungan mendahulukan pekerjaan di atas segalanya. Dalam masyarakat yang mengutamakan kesuksesan profesional, banyak orang merasa terpaksa bekerja lebih keras dan lebih lama, seringkali mengorbankan waktu untuk keluarga, olahraga, atau bahkan tidur yang cukup.
Saya pernah mengalami hal ini saat mengerjakan sesuatu dengan deadline yang mepet. Atau orang-orang kantoran yang sering mendapat proyek besar di kantor sehingga hampir seluruh waktu dihabiskan di kantor. Tenggat waktu yang ketat dan rapat yang tiada henti membuat saya kelelahan secara fisik dan mental. Hubungan dengan keluarga pun menjadi renggang. Burnout menjadi fenomena umum yang dialami banyak pekerja akibat tidak adanya ruang untuk beristirahat dan meremajakan diri.