Lihat ke Halaman Asli

Alfred Benediktus

Menjangkau Sesama dengan Buku

Raja Pengampun yang Tertipu

Diperbarui: 20 Desember 2024   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Raja Kembang Tidur berjanji maafkan koruptor, asal jujur, olahan DeepAI, dokpri)

RAJA PENGAMPUN YANG TERTIPU

Rakyat Kerajaan Kembang Tidur berkumpul di alun-alun untuk mendengarkan pidato perdana Raja Jenggot Emas yang baru naik takhta. Dengan suara lantang seperti macan, raja berkata, "Aku akan memaafkan semua koruptor, asal mereka mengembalikan uang yang telah mereka curi!"

Rakyat yang mendengar ini langsung berbisik-bisik. "Halah, mana ada koruptor mau ngaku?" gumam seorang pedagang wedang ronde. Sementara itu, para koruptor yang menyamar di kerumunan tampak saling melirik, mencoba menahan tawa.

Keesokan harinya, raja mengumumkan program "Kembalikan Uangmu, Dapatkan Maafku." Tapi syaratnya cukup unik: setiap koruptor harus menulis surat pengakuan dengan tinta emas, dan menyerahkannya langsung ke istana. "Biar terlihat elegan!" kata raja.

Namun, seminggu berlalu, istana hanya menerima satu surat. Isinya:

"Yang Mulia Raja, saya minta maaf tidak bisa mengembalikan uang kerajaan. Saya lupa di mana saya menyimpannya. Salam hormat, Anonim."

Raja mulai ragu. Tapi dia tetap tegas. "Tidak apa-apa, kita beri waktu lagi!" katanya, sambil menyeruput teh.

Sementara itu, para koruptor sibuk merencanakan proyek pemindahan ibu kota. "Kalau uang dicuri rame-rame, kan nggak ada yang ketahuan," kata salah satu dari mereka sambil tertawa.

Akhirnya, raja pun hanya bisa menghela napas. Suaranya memang macan, tapi tindakannya tetap saja kucing. Rakyat pun mulai menyebutnya, "Raja Maaf-Maaf Club."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline