KOPI dan MALAM MINGGU
Dalam secangkir kopi, malam minggu tiba,
Di layar kaca, debat calon membelah jiwa,
Ada yang bicara bijak, mencerdaskan rasa,
Yang lain hanya logistik yang berbicara.
Janji bergulir, serupa angin malam,
Menyapu telinga dengan harapan yang kelam,
Negatif kampanye menjadi senjata diam-diam,
Membodohi, bukan mendidik, itukah tujuan dalam kelam?
Politik kita, akankah tetap begini?
Stagnan, di lingkar janji tak berarti,
Malam minggu berlalu, kopi habis, tiada arti,
Rakyat terus menanti jua mencari mimpi sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H