Lihat ke Halaman Asli

Alfred Benediktus

Menjangkau Sesama dengan Buku

Kopi Tersiram Hujan

Diperbarui: 2 November 2024   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KOPI TERSIRAM HUJAN

Kopi hitam di meja, tersiram hujan,
Pekatnya larut, pahitnya pun hilang,
Begitu juga hukum, tercampur kepentingan.

Penegak keadilan, bertopeng wajah lain,
Makelar kemenangan, asal bayaran tepat,
Menjual keadilan, di antara bayang dan amanat.

Penegak hukum hilang kejujuran,
Seperti kopi yang hilang rasa, hampa,
Rakyat tak lagi tahu siapa yang benar, siapa yang tega.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline