Kopi yang Meluber
Kopi pagi disajikan penuh,
Cangkir kabinet tak mampu menampung,
Setiap tetes meluber ke meja, tumpah bercampur janji.
Pahit di bibir, harapan menguap perlahan,
Di balik retorika, mesin besar tak mampu berlari,
Terjerat kepentingan, langkah tertahan, sia-sia.
Saat malam turun, sisa kopi menjadi ampas,
Di meja rapat yang sunyi, janji berubah abu-abu,
Raksasa lamban meneguk waktu, tanpa kepastian.