Lihat ke Halaman Asli

Alfred Benediktus

Menjangkau Sesama dengan Buku

Kopi yang Meluber

Diperbarui: 19 Oktober 2024   11:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Ilustrasi hasil olahan GemAIBot, dokpri)

Kopi yang Meluber

Kopi pagi disajikan penuh,
Cangkir kabinet tak mampu menampung,
Setiap tetes meluber ke meja, tumpah bercampur janji.

Pahit di bibir, harapan menguap perlahan,
Di balik retorika, mesin besar tak mampu berlari,
Terjerat kepentingan, langkah tertahan, sia-sia.

Saat malam turun, sisa kopi menjadi ampas,
Di meja rapat yang sunyi, janji berubah abu-abu,
Raksasa lamban meneguk waktu, tanpa kepastian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline