Lihat ke Halaman Asli

Alfred Benediktus

Menjangkau Sesama dengan Buku

Jurnalisme dan Jurnalistik yang Menyenangkan

Diperbarui: 13 September 2024   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(mahasiswa Flobamora USD Yogyakata, dokumen: Edelbertus)

Jurnalisme dan Jurnalistik yang Menyenangkan bagi Siswa SMK Kesehatan

Sabtu 7 September 2024 lalu saya mengisi pelatihan jurnalistik kepada Mahasiswa Flobamora Universitas Sanata Dharma di Pusat Pastoral Mahasiswa DIY di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Pak Edelbertus Jara, S.Fil, Penyuluh Agama Katolik dari Kemenag Kota Yogyakarta. Dalam pelatihan itu saya memberikan dasar-dasar penulisan feature. Lalu hari Selasa, 10 September 2024, saya mengisi ekstra kurikuler Jurnalistik di SMK Kesehatan Binatama. Tema yang saya tawarkan adalah Jurnalisme Gembira. Apa sih itu jurnalisme dan apa itu jurnalistik?

Di dunia yang semakin terhubung dan penuh informasi, jurnalisme dan jurnalistik sering kali dianggap sebagai dua istilah yang sama. Namun, meskipun keduanya saling terkait, mereka memiliki perbedaan yang menarik dan relevan, terutama bagi para siswa (SMK Kesehatan) yang mungkin penasaran dengan dunia media dan komunikasi.

(pelatihan menulis feature, dokumen: Edelbertus)

Jurnalisme: Aktivitas Mencari dan Menyampaikan Kebenaran

Bayangkan ketika kalian (para siswa) sedang berada di lapangan, mengamati kegiatan pengukuran tekanan darah dalam program GITAR (Gerakan Peduli Kesehatan Sekitar), lalu kalian menuliskan hasilnya untuk dibaca oleh banyak orang. Apa yang kalian lakukan itu adalah jurnalisme. Jurnalisme adalah aktivitas mencari, menulis, dan menyebarkan informasi kepada masyarakat, baik dalam bentuk berita, laporan, maupun artikel.

Seorang jurnalis, menurut Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam buku mereka The Elements of Journalism, "adalah seorang penjaga kebenaran dan pelayan masyarakat," yang bertanggung jawab untuk mengungkap fakta dan memberi informasi yang bermanfaat bagi publik. Kalian mungkin bertanya, "Bagaimana caranya seorang jurnalis bisa seperti dokter yang menyembuhkan orang dengan berita?" Nah, jurnalisme seperti ini membantu orang memahami dunia di sekitar mereka, layaknya seorang dokter yang memberikan diagnosis agar pasien bisa membuat keputusan yang tepat tentang kesehatannya.

(bersama siswa SMK Kesehatan Binatama, dokumen Pak Panca)

Jurnalistik: Ilmu dan Seni Mengolah Informasi

Sementara itu, jurnalistik adalah ilmu dan teknik yang mendasari bagaimana jurnalisme dijalankan. Bayangkan kalian belajar teknik menyuntik atau merawat luka dengan metode yang benar; hal ini mirip dengan bagaimana seorang jurnalis belajar cara menulis berita yang objektif, melakukan wawancara, atau menyajikan informasi dengan cara yang mudah dipahami. Menurut H. Adler, seorang ahli jurnalisme, "jurnalistik adalah seni dan ilmu komunikasi yang memegang teguh prinsip-prinsip kejujuran, keakuratan, dan etika." Jurnalistik memberikan kalian kerangka berpikir untuk menyampaikan kebenaran dengan cara yang etis dan profesional.

Jadi, jurnalisme adalah praktik menyampaikan berita, jurnalistik adalah pengetahuan di balik bagaimana membuat berita itu. Di SMK Kesehatan, misalnya, kalian mungkin sudah terbiasa mengikuti protokol dan teknik medis yang jelas. Sama halnya, seorang jurnalis menggunakan teknik jurnalistik untuk menyusun dan menyebarkan informasi.

(dokumen: Pak Panca)

Menghubungkan Jurnalisme dan Kesehatan: Bagaimana Ini Bermanfaat bagi Kalian?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline