Lihat ke Halaman Asli

Alfred Benediktus

Menjangkau Sesama dengan Buku

Alpukat, Nostalgia Tentang Rasa

Diperbarui: 15 Juli 2024   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(salah satu jenis alpukat dari NTT, sumber: floreseditorial.com)

ALPUKAT, NOSTALGIA TENTANG RASA

Masa paling indah dan paling puas makan alpukat yakni ketika hidup di asrama selama empat tahun. Ya di asrama sekolah khusus calon imam yang berada di kota dingin Mataloko antara tahun 1990 - 1994 tak terlupakan "aroma" alpukatnya. Aroma dalam tanda petik (") maksudnya sebuah kenangan atau nostalgia tentang rasa yang tertinggal, tentang kecintaan anak asrama yang sedang dalam masa pertumbuhan untuk makan banyak, apalagi di kota dingin Mataloko.

Hampir setiap hari di musim alpukat, ibu-ibu dari kampung sekitar asrama akan menjajakan alpukat di emperan kamar makan asrama SMP maupun SMA. Kami biasanya membeli alpukat untuk dimakan campur nasi. Rasanya seperti keju atau kadang seperti memakan daging babi. Kebiasaan itu berlangsung selama empat tahun dan tak pernah ada rasa bosan, karena kualitas alpukat dari kami di sekitar memang kualitas premium dengan lapisan daging/isi berwarna kekuningan/keju yang tebal.

Selain dimakan dicampur nasi yang masih hangat, kebanyakan kami memakan langsung baik dengan membelah-belahnya atau dengan mengulitinya dan memakan begitu saja hingga terlihat kulit bijinya. Karena di sekitar asrama kala itu tidak ada tempat jualan jus buah (sehingga ada jus alpukat). Kami lebih suka memakannya tanpa olahan atau menambahkan gula dan susu seperti kalau buat jus alpukat. Kala itu kami tidak mengenal yang namanya aneka olahan alpukat yang bisa dijadikan jus atau salad. Lebih nikmat dan enak itu memakan langsung yang masih original. Gurih. Nikmat dan bikin ketagihan.

(sumber: https://www.instagram.com/bibit_tabulampot_online)

Semua Alpukat Baik

Entah, tapi ini bukan untuk menyombongkan diri atau membanggakan kenikmatan makan alpukat hasil dari kebun-kebun di sekitar asrama seminari di Mataloko. Ini tentang kualitas alpukat yang enak dan bisa dikatakan premium. Berdasarkan pengalaman dari jualan ibu-ibu di sekitar asrama kala itu, adapun ciri-ciri alpukat yang baik dan sudah matang (karena memang yang dijual sudah siap disantap saat itu) sebagai berikut:

  1. Warna Kulit. Alpukat yang matang biasanya memiliki kulit yang berwarna lebih gelap. Namun, warna ini juga tergantung pada jenis alpukat. Sebagai contoh, alpukat jenis Hass akan berubah menjadi ungu tua atau hampir hitam ketika matang atau alpukat jenis Wina yang tetap hijau segar ketika matang.
  2. Tekstur Kulit. Kulit alpukat yang matang biasanya sedikit lunak namun tidak terlalu lembek. Jika ditekan perlahan, kulitnya akan memberikan sedikit tekanan tetapi kembali ke bentuk semula.
  3. Tangkai. Jika tangkai kecil di bagian atas alpukat mudah dilepas dan bagian bawahnya berwarna hijau, ini menandakan alpukat sudah matang.
  4. Berat dan Kepadatan. Alpukat yang matang biasanya terasa lebih berat untuk ukurannya dan memiliki kepadatan yang baik ketika dipegang.
  5. Bunyi. Beberapa orang juga menggunakan metode menggoyangkan alpukat di dekat telinga. Jika bijinya terdengar bergeser dengan sedikit suara, ini bisa menjadi indikasi bahwa alpukat sudah matang.

Khasiat Alpukat

Selain rasanya gurih dan biasa kami pakai sebagai pengganti lauk kala makan, alpukat memiliki beberapa khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh.

(sumber: belisayur.id)

  1. Kaya akan Nutrisi. Alpukat mengandung berbagai vitamin dan mineral penting, termasuk vitamin K (penting untuk pembekuan darah; dan mendukung kesehatan tulang dengan membantu penyerapan kalsium), vitamin E (berperan sebagai antioksidan, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif; dan membantu menjaga kesehatan kulit dan rambut), vitamin C (meningkatkan sistem kekebalan tubuh; membantu pembentukan kolagen, penting untuk kesehatan kulit, tulang, dan jaringan ikat; dan mempercepat penyembuhan luka), vitamin B5/Asam Pantotenat (membantu dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein; mendukung produksi energi), vitamin B6/Piridoksin (berperan dalam metabolisme protein dan pembentukan neurotransmitter dan mendukung fungsi otak dan sistem saraf yang sehat), folat (penting untuk pembentukan DNA dan RNA; mendukung perkembangan janin selama kehamilan, mencegah cacat tabung saraf; dan membantu dalam produksi sel darah merah), dan kalium (mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh; mendukung fungsi jantung dan otot; menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular).. Alpukat juga kaya akan kalium, yang penting untuk kesehatan jantung dan mengatur tekanan darah.
  2. Lemak Sehat. Alpukat mengandung lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk kesehatan jantung. Lemak ini membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Alpukat kaya akan asam oleat, sejenis lemak tak jenuh tunggal yang juga ditemukan dalam minyak zaitun. Lemak tak jenuh tunggal membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) tanpa menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Asam oleat juga memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
  3. Serat Tinggi. Alpukat mengandung serat yang baik untuk pencernaan dan dapat membantu menjaga kesehatan usus. Serat juga membantu mengontrol gula darah dan menurunkan risiko penyakit jantung.
  4. Antioksidan. Alpukat mengandung antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin, yang baik untuk kesehatan mata dan dapat melindungi dari kerusakan oksidatif.
  5. Anti-inflamasi. Kandungan nutrisi dalam alpukat memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

Manfaat Konsumsi Alpukat

Saya tidak tahu apakah selama 4 tahun di asrama kami merasakan manfaatnya atau tidak. Yang pasti nasi putih di meja asrama selalu kurang jika lauknya berupa alpukat matang dan segar tanpa olahan susu dan gula. Menurut beberapa literatur, banyak manfaat yang didapatkan dari mengonsumsi alpukat secara rutin, antara lain sebagai berikut:

(sumber: shutterstock)

  1. Peningkatan Kesehatan Jantung. Banyak yang melaporkan penurunan tekanan darah dan peningkatan kadar kolesterol baik setelah rutin mengonsumsi alpukat.
  2. Pencernaan Lebih Baik. Serat dalam alpukat dapat membantu memperbaiki sistem pencernaan dan mengurangi masalah sembelit.
  3. Kulit Lebih Sehat. Beberapa orang merasakan kulit mereka menjadi lebih halus dan bersinar karena lemak sehat dan vitamin E dalam alpukat yang membantu dalam perbaikan sel kulit dan hidrasi.
  4. Penurunan Berat Badan. Meskipun alpukat tinggi kalori, lemak sehat dan seratnya dapat membuat perut terasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk ngemil makanan tidak sehat.
  5. Pengurangan Peradangan. Mereka yang memiliki kondisi inflamasi, seperti arthritis, mungkin merasakan pengurangan rasa sakit dan pembengkakan setelah menambahkan alpukat dalam diet mereka.
  6. Peningkatan Energi. Nutrisi yang kaya dalam alpukat dapat memberikan energi yang stabil sepanjang hari, tanpa lonjakan gula yang sering terjadi setelah mengonsumsi makanan manis.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline