SAYS NICE THING ABOUT YOU (Berkata Baik Tentang Anda)
"Sahabat adalah cermin bersih-bening bagi kita untuk berkaca diri, untuk melihat keseluruhan diri kita secara utuh" (ABJE).
Penting untuk diketahui: Berbicaralah Hal-hal Baik
Pada suatu petang di penghujung bulan (entah bulan berapa) aku berakhir pekan bersama seorang teman yang tinggal di ujung kota. Dalam perjalanan sebelum tiba di tempat temanku itu, aku mampir di sebuah bengkel seorang tukang kayu, juga temanku. Aku tidak masuk ke dalam rumahnya, tetapi terus menuju bengkelnya. Di dalam bengkel telah berkumpul alat-alat pertukangan temanku: Ada si Palu, Bor, Drei, Serut, Penggaris, Amplas, Gergaji, dll.
Saya heran... Apakah mereka mau mogok kerja? Atau mereka mau memberontak melawan temanku, si Tukang kayu? Atau mungkin mereka sekedar NNN: alias ngobrol ngalor ngidul??
Saya hanya berdiri dekat pintu masuk dan memperhatikan segala tingkah mereka. ah...seandainya aku seorang wartawan akan aku liput dan abadikan peristiwa langka itu...bila perlu kukirim ke MURI-nya Jaya Suprana.
Tampak Palu duduk di kursi, seolah-olah hendak memimpin rapat. Tetapi teman-temannya yang lain menuntut agar dia mengundurkan diri saja, sebab dialah yang paling banyak bersuara di dalam bengkel.
"Baik", kata Palu, "Saya tunduk pada suara arus bawah. Tetapi dengarkan juga pendapatku, Pak Bor juga harus ditindak, sebab tugasnya hanya menimbulkan lubang-lubang saja." Ia hanya membuat lubang di mana-mana.
Bor bangkit dan berkata, "Okey, saya tunduk pada suara mayoritas. Tetapi mas Obeng alis Drei harus disingkirkan, sebab ia harus diputar terus menerus dengan sekuat tenaga baru bisa bekerja dengan baik."
"Izinkanlah saya mengemukakan pendapat," kata Drei tiba-tiba. "Kalau kalian menghendaki saya pergi, baiklah, tetapi saudara Serut harus pergi, sebab ia hanya mengenal pekerjaan di permukaan saja. Ia hanya melicinkan, menghaluskan bagian luarnya saja...tidak ada sesuatu yang mendalam padanya."
"Saya tuntut agar Penggaris harus disingkirkan sebab pekerjaanya hanya mengukur-ukur pihak lain saja, seolah-olah dirinya yang paling baik," kata Serut tiba-tiba setelah disuruh mundur oleh teman-temannya.
Penggaris protes, "Saya tidak dapat diam...adik Amplas juga harus meningkir dari tempat ini, sebab pekerjaannya terlalu kasar. Ia hanya suka menggosok-gosok pihak lain, sehingga semuanya menjadi kacau balau.