Lihat ke Halaman Asli

Alfred Benediktus

Menjangkau Sesama dengan Buku

Petrus yang Defensif dan Paulus yang Ofensif

Diperbarui: 29 Juni 2024   11:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: offerimustibidomine.blogspot.com)

PETRUS YANG DEFENSIF & PAULUS YANG OFENSIF

Hari ini, 29 Juni merupakan Hari Raya Santo Petrus dan Paulus. Termasuk hari peringatan penting dalam Kalender Liturgi Gereja Katolik. Santo Petrus dan Paulus adalah dua rasul besar yang sangat berpengaruh dalam penyebaran ajaran Kristen pada abad pertama. Keduanya menjadi model penginjilan yang gigih dan berani dalam menghadapi berbagai tantangan dan penindasan.

Bagi umat Katolik dewasa ini, peringatan ini memiliki relevansi yang besar. Pertama, dari Santo Petrus, umat diajak untuk selalu mengandalkan kepercayaan dan iman kepada Tuhan dalam menghadapi tantangan hidup. Santo Petrus, sebagai rasul yang menjadi "batu karang" bagi Gereja, mengajarkan kita tentang pentingnya kepercayaan dan ketaatan kepada Tuhan. Meski ia pernah menyangkal Yesus, ia bertobat dan menjadi pemimpin Gereja yang kuat.

Lalu, Santo Paulus, dengan pengalaman pertobatannya yang dramatis, mengajarkan kita bahwa tidak ada yang terlalu jauh dari belas kasihan Tuhan. Paulus, seorang penganiaya Gereja, berubah menjadi penginjil yang penuh semangat setelah bertemu dengan Yesus. Dari Santo Paulus, kita belajar bahwa Tuhan bisa menggunakan siapa saja, tidak peduli latar belakang dan masa lalu mereka, untuk kemuliaan-Nya.

Paroki-paroki yang berpelindungkan Santo Petrus dan Paulus diharapkan dapat menghidupi spiritualitas yang dibawa oleh kedua santo tersebut. Mereka diajak untuk menjadi komunitas yang kokoh dalam iman seperti Santo Petrus, tetapi juga terbuka dan menerima semua orang seperti Santo Paulus.

Paroki-paroki ini diharapkan dapat menjadi tempat di mana umat dapat mengalami pertobatan dan perubahan hidup, sekaligus menjadi saksi dari kasih dan belas kasihan Tuhan bagi dunia.

Peringatan Hari Raya Santo Petrus dan Paulus bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi juga menjadi ajakan bagi umat Katolik untuk menghidupi iman mereka dengan lebih mendalam dan berani dalam menghadapi tantangan hidup, sekaligus menjadi saksi kasih Tuhan bagi sesama.


(Bagi umat Paroki Minomartani bisa baca Spiritualitas Santo Petrus dan Paulus dalam Merefleksikan Sejarah Menegaskan Arah 25 Tahun Paroki Minomartani hlm 225-247)

Salam dari Kaki Merapi,  29 Juni 2024
Alfred B. Jogo Ena




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline