Lihat ke Halaman Asli

Alfred Benediktus

Menjangkau Sesama dengan Buku

Kopi Hangat Sehabis Hujan

Diperbarui: 13 Juni 2024   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di warung pojok, menikmati kopi hangat sehabis hujan, terlihat pejabat berdasi, berjanji manis, namun tindak tanduknya tak berbeda pencuri.


Masyarakat permisif, biarkan korupsi merajalela, tahu ditindas, ditipu, tak berani melawan.
Ah, betapa pilunya, melihat negeri ini terpuruk dalam lumpur korupsi.

Di balik pahit kopi, terbersit harapan bahwa rakyat akan bangkit dan berjuang.
Di balik rasa pahit, ada rasa hangat yang memberi semangat, untuk negeri ini, untuk masa depan anak cucu kita. 

Yang jujur hanya kopi pahit. Janjinya tak pernah manis. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline