Lihat ke Halaman Asli

Alfred Benediktus

Menjangkau Sesama dengan Buku

Adil Menanti Fajar

Diperbarui: 11 Juni 2024   19:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: lapohukum.blogspot.com)

ADIL MENANTI FAJAR

Di negeri hukum yang amburadul,
Integritas tergadai, moralitas terkulai.
Penegak hukum, panglima yang hilang arah,
Menggandeng kekuasaan dalam gengsi,
Hilanglah keadilan, reduplah cahaya.


Tebang pilih menjalar, kepentingan diri menaungi,
Di bawah bendera hukum, keheningan melengking,
Suara keadilan kian meredup, terhimpit ego,

berebut empati dengan rompi oranye
mencari belas kasih di antara jeruji.


Tetap terdengar jeritan keadilan,

meski kebenaran mengguris (Melayu: melukai) hati,
meski terasa remang, api masih menyala,
di antara tumpukan asa
Kita, saksi bisu di ruang sepi, menanti fajar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline