MAKES A DIFERRENCE IN YOUR LIFE
(Membuat Perbedaan Dalam Hidupmu)
Oleh: Alfred B. Jogo Ena
"Jangan sekali-kali kita berteman dengan orang lain hanya karena ia bermanfaat atau berguna bagi kita saat kita membutuhkannya" (ABJE).
Penting untuk diketahui....
Cinta Allah itu tidak terbatas. Cinta itu tidak dapat diukur, dan di dalamnya tidak dapat kita duga. Cinta itu ditunjukkan dengan kehidupan dan kematian-Nya di antara kita. Sekarang marilah kita tempatkan diri kita dalam gambaran cinta itu. Pasti juga ada cinta tak terbatas dalam diri kita yang mendorong kita untuk mempersembahkan diri kita seutuhnya kepada Allah, untuk menjadi kurban cinta-Nya yang tak dikehendaki, yaitu cinta Allah yang belum ditanggapi oleh manusia.
Allah mencintai kita dengan cinta yang begitu lembut. Hanya itulah yang diajarkan Yesus kepada kita, cinta Allah yang lembut. "Aku telah memanggil engkau dengan namamu sendiri, engkau adalah milik-Ku".
Ingatlah pada saat hatimu gelisah, saat hatimu terluka, saat hatimu seperti hancur -- kemudian ingatlah, "Aku sangat berharga di hadapan Dia. Dia mencintai aku. Dia telah memanggil aku dengan namaku. Aku adalah milik-Nya. Dia mencintai aku. Allah mencintai aku."
Allah selalu datang menolong saat kita membutuhkan bantuan dengan segera. Masalahnya bukan pada besarnya anugerah itu, melainkan pada apa yang dibutuhkan akan diberikan pada waktunya.
Akan tetapi seringkali Cinta kasih dapat disalahgunakan: saya mencintai seseorang, tetapi sekaligus saya menginginkan banyak hal darinya bahkan hal-hal yang sebenarnya tidak boleh saya minta atau saya tuntut. Ini bukan lagi cinta kasih. Kasih sejati menyebabkan rasa sakit. Dan memang seharusnya selalu demikian. (Bunda Teresa dari Kalkuta)
Penting untuk direnungkan....
Hendaknya kita tidak mengukur hidup sahabat dengan hidup kita. Kita memperlakukan sahabat seperti keinginan dan pemikiran kita. Jarang sekali kita memperlakukan mereka seperti mereka ingin diperlakukan. Menerima mereka seperti mereka ingin diterima. Dalam menjalin hubungan dengan sesama atau sahabat kita, hendaknya kita berusaha untuk tidak menghakimi, tidak mengecam, tidak meremehkan atau menganggap diri lebih dari mereka. Jangan sekali-kali kita berteman dengan orang lain hanya karena ia bermanfaat, berguna atau memiliki banyak harta. Tetapi hendaklah kita bersahabat dengan semua orang dengan melihat bahwa mereka adalah "diriku yang lain", yang tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Bersahabat tidak memberikan kondisi apapun. "Saya bersahabat denganmu, supaya....." Tetapi sebaiknya dalam menjalin persahabatan kita perlakukan, "Saya bersahabat denganmu, walaupun....." Jadi kita bersahabat dengan seseorang mencakup seluruh kepribadiannya, waluapun tidak sesuai dengan harapan kita.
Kehadiran sahabat entah langsung atau tidak langsung, entah besar atau kecil, entah sengaja atau tidak sengaja, akan ikut mewarnai hidup kita. Kehadirannya membawa sesuatu yang lain, sesuatu yang "bernas" dan berbuah indah. Untuk mampu mengalami perubahan dalam hidup persahabatan, hendaknya kita selalu berusaha dan berbuat yang jujur, ikhlas, tulus sehingga mampu menjadi daya tarik bagi orang lain untuk menjadi sahabatnya. Sekecil apapun, seremeh apapun relasi kita, kita harus berupaya untuk dapat dipercaya oleh sahabat kita sendiri. Dan kehadirannya membuat hidupmu makin berwarna, makin berbeda dan berisi. (abje)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H