Lihat ke Halaman Asli

Alfred Benediktus

Menjangkau Sesama dengan Buku

Invites You Over

Diperbarui: 1 Mei 2024   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

INVITES YOU OVER (Selalu Mendahulukan Anda)

Oleh: Alfred B. Jogo Ena 

 

"Seseorang yang selalu berusaha mendahulukan sahabatnya, telah mengasah lahirnya sikap-sikap baik dalam dirinya" (ABJE).


Penting untuk diketahui....

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan pemeliharaan dan kesetiaan. Tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru kita berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabat kita.

Kerinduan kita adalah bagian dari kehidupan sahabat kita, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egois. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya. (Robert Abel: About Love).

Penting untuk direnungkan....

"Suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang diguncangkan dan yang tumpah keluar akan dicurahkan dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." Itulah suatu panggilan untuk mendahulukan orang lain. Takaran atau timbangan (dacing/neraca) dipakai sebagai sebuah perbandingan tentang mendahulukan orang lain.

Seorang penjual (beras misalnya) yang lebih mementingkan pembeli tentu tidak akan pelit dan cenderung melebih-lebihkan jualannya (meski cuma satu dua genggam beras) pada pembeli. (Dan sayangnya...inilah yang jarang terjadi di pasaran kita di Indonesia, banyak penjual, demi dapat keuntungan banyak seringkali merugikan pembeli. Bahkan ada yang memanipulasi timbangan yang benar-benar merugikan konsumen).

"Takaran" yang digunakan disini hanya menggambarkan bagaimana mendahulukan sahabat Anda dalam hal apapun. Sebab Anda pun akan mendapatkan yang sama. Apa yang Anda berikan itulah yang Anda terima. Tapi dalam relasi persahabatan janganlah berprinsip do ut des artinya saya memberi supaya saya juga diberi. Prinsip memberi dan menerima dalam relasi persahabatan hendaknya dibangun dengan tulus dan rendah hati.

Seseorang yang selalu berusaha mendahulukan orang lain ataupun sahabatnya, tanpa terasa telah mengasah atau kerennya memuluskan lahirnya sikap-sikap baik dalam dirinya. Sebab "kerendahan hati merupakan tudung yang diperlukan seluruh kasih karunia lainnya", seperti kata William Gurnal. Jadi, seseorang yang selalu berusaha mendahulukan sahabatnya adalah seorang yang rendah hati. Dan ingatlah sahabatku, "Tuhan mengasihi orang yang rendah hati..." Di atas semuanya itu, sikap mendahulukan orang tidak berarti harus mengabaikan diri sendiri, ...total bagi orang lain, tapi tidak bagi diri sendiri. Sikap mendahulukan orang lain harus dilandasi oleh semangat dan kematangan bahwa kita telah menempa diri kita dengan baik, sehingga tidak menjadi batu sandungan bagi sahabat atau orang lain.

Demi suatu takaran adalah baik juga kita merenungkan kata-kata Chaleb Charles Colton berikut, "Sahabat paling baik dari kebenaran adalah waktu, musuh yang paling besar adalah prasangka, dan pengiringnya yang paling setia adalah kerendahan hati." Maka dalam suatu persahabatan yang akan menentukan mutu persahabatan kita adalah waktu (hidup) saat kita menjalani hidup kita; sembari kita membuang jauh-jauh musuh persahabatan yakni prasangka, sebab dengan berprasangka, kita telah membuat tembok pemisah sekaligus parit pembatas yang membuat kita sulit untuk menyeberangi ke sesama kita; dan di atas semuanya itu, kita persahabatn kita dilandasi oleh kerendahan hati, sebab hanya kerendahan hatilah yang memampukan kita untuk mendahulukan sahabat kita. (abje)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline