Lihat ke Halaman Asli

Alfons Ratukani

Pekerja Sosial

Distruption

Diperbarui: 19 April 2024   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : dokpri penulis

"DISTRUPTION"

Saya selalu tertarik membaca buku-bukunya Prof. Rhenald Kasali seorang penulis, pembisnis juga Guru Besar bidang Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Mulai dari Buku Self Driving, Change!, The Great Shifting dan Distruption. Semua ada keterkaitan tentang sebuah perubahan dunia yang begitu cepat, kerja-kerja tangan-tangan tak terlihat (invisible hand) bahkan mempengaruhi perubahan dalam diri baik dalam dunia bisnis, organisasi non profit maupun profit bahkan dalam manajemen organisasi birokrasi dalam memimpin sebuah Daerah hingga berhasil mengeksukusi berbagai program dan kebijakan yang membawa perubahan bagi sebuah daerah atau organisasi dan lembaga yang dipimpinnya.

Saya ingin mereview sedikit dalam Buku Distruption sebenarnya buku ini terbitan 2017 dan saya tertarik lagi untuk membacanya di 2024, ada satu Bab yang sangat menarik bagi saya, sebenarnya semua isi dari buku ini sangat menarik untuk dibaca tetapi saya ingin bercerita sedikit bagian ketiga tentang "MENYERANG (DISTRUPTION) atau DISERANG (DISTRUPTED) di bab 8 "Self Distruption : Agility, Self Driving, and Execution".

Dokpri penulis


Saya ingin memulainya dengan kalimat/kata-kata yang cukup familiar dari seorang pencipta google sebagai mesin pencarian terbesar di dunia, seperti ini ”My job as a leader is to make sure everybody in the company has great opportunities, and that the feel they're having a meaningful impact and are contributing to the good society. As a world, we're doing a better job of that. my goal is for google to lead, not follow that”. _Larry Page

Seorang pemimpin harus selalu bekerja dan menghadapi realitas. Ia mengeksekusi keputusan setiap hari dan berhadapan dengan realitas baru selalu begitu setiap hari sebagai bagian dari perubahan yang begitu cepat. Merespon hal itu dalam bab ini menjelaskan bahwa bagian di organisasi profit dan non profit atau yang bekerja dipimpin oleh eksekutif-eksekutif masih menggunakan pola dan cara kerja lama maka institusi yang dimpinnya masih terkunci dengan dimasa lalu hingga kurang reponsif terhadap gejolak-gejolak perubahan dunia yang begitu cepat. Rata-rata gagal membaca perubahan, gagal membaca peluang yang ada hingga tidak bisa menghubungkan diri dengan jejaring-jejaring teknologi dan suport dari luar, bahkan gagal meremajakan diri. Inilah yang disebut dengan gagal paham yang bermuara pada kekakuan dalam memimpin sebuah organisasi atau institusi.

Pernakah kita melihat orang mati? Jika kita melihat orang yang sudah mati dia kaku dan dingin, kalau Anda masih hidup “kaku” dan “dingin” sebenarnya sudah mati karena tidak bisa berinovasi dan berkreasi serta membaca perubahan yang ada.

Seorang pemimpin diperlukan “Ketangkasan” (egality) baik dalam manajemen Perencanaan (planning) sampai pada tahapan Implementasi atau Eksekusi hingga berakhir pada evaluasi. Saat ini kita telah hidup di era distruption, era dimana kita tidak bekerja sendirian, melainkan bersama-sama dengan pihak-pihak berlatarbelakang keilmuan beragam pemahaman, pengalaman, sumber daya dan kepentingan yang berbeda-beda. Apalagi berada pada open platform society, pada era kolaborasi. Pada era ini segala kepentingan dapat disatukan menjadi sebuah kekuatan yang bisa dimaksimalkan oleh seorang pemimpin untuk membawa perubahan dan kemajuan bagi institusi atau bisa dikatakan sebuah daerah yang dipimpinnya. Di era kolaborasi tidak bisa kita terapkan yang namanya kerja atas kemauan dan kepentingan pribadi seorang pemimpin, karena bisa dipastikan bahwa tujuan membuat perubahan yang baik untuk institusi yang dipimpin tidak akan tercapai.

Untuk mendapatkan ketangkasan itu setidaknya diperlukan dua hal :
1.Ketangkasan Strategis (Agility)
2.Personal dan Organisasi yang tangkas (Self-Driving)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline