Lihat ke Halaman Asli

Alfonsus G. Liwun

Memiliki satu anak dan satu isteri; Hobi membaca, menulis, dan merefleksikan.

Perundungan Tempat Kerja, Nampak "Dunning-Kruger Effect"?

Diperbarui: 5 September 2021   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 photo dari Dean Drobot/Shutterstock

Mungkin di tempat kerja saya terlalu aman. Dan hampir tidak pernah baik dalam perjumpaan atau diskusi, tak pernah ada gejala seperti ini, perundungan di tempat kerja. 

Kompasiana memilih topik pilihan ini, mengisyaratkan bahwa fenomena ini ada dan terjadi. Ini sangat baik sekali, sehingga mengajak Kompasianer untuk membuat metaplan, melihat dirinya dan situasi di tempat kerja bahkan dalam lingkungan hidup yang lebih luas. 

Ketika Kompasiana menampilkan topik pilihan ini, jujur saya mengingat kembali apa yang pernah saya dengar ketika di bangku kuliah, teori psikologi dari David Dunning dan Justin Kruger.

Perundungan tempat kerja adalah cara yang tidak tepat dalam diri seseorang atau berjemaah melihat kenyataan yang ada baik dalam diri sesamanya maupun lingkungan. 

Semestinya, sebagai sesama yang bermartabat, perundungan perlu disingkirkan. Harusnya mengambil sikap positip seperti memberi support dan bekerja sama satu sama lain untuk maju bersama pula.

Kalau memang terjadi perundungan tempat kerja, mungkin baik juga jika Kompasianer memahami satu teori psikologis yang dikemukakan oleh David Dunning (DD) dan Justin Kruger (JK) yang dikenal dengan sebutan teori "Dunning-Kruger Effect".

Teori Dunning-Kruger Effect, bukan membicarakan tentang seseorang itu bodoh atau tidak. Tetapi lebih pada bias kognitif yang dimiliki oleh seseorang. Seakan seseorang mengetahui segala-galanya ketika topik apapun dibahas atau didiskusikan. 

Bahkan sekalipun topik itu mungkin belum pernah didengarnya. Seseorang yang tahu topik itu, lebih sedikit berbicara ketimbang orang yang mungkin sedang berlagak berkognitif. Dengan kata lain, Dunning-Kruger Effect membicarakan semua hal yang mungkin tidak terlalu dalam kita kuasai atau tidak didalami dengan lebih baik.

Almahrum Tobi Kraeng, svd, dosen psikologi saya pernah mengingatkan kami mahasiswa begini. "Belajar filsafat, orang cenderung berargumen logis, tetapi sebenarnya tidak pernah menguasai keilmuan lain." 

Kalimatnya ini kemudian beliau menjelaskan lanjutan dengan teori Dunning-Kruger Effect. Bahwa dalam teori David Dunning-Justin Kruger ini, hal yang paling nampak sebagai efek teori kedua profesor psikologi ini ialah bias kognitif. Bias kognitif ditandai dengan orang yang sok paham. Orang sok pinter. Padahal, yang dipahami itu, secuil ujung jari. 

Bahkan, efek Dunning-Kruger ini jika sekarang melekat dalam diri, toh masih ada waktu untuk memperbaiki diri. Bagaimana cara memperbaiki diri?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline