Belajar dari seorang senior, bukan aktivitas di ruang terbatas. Bukan juga belajar dari gagasan atau ide yang telah diramu menjadi sebuah referensi yang telah dicetak dan dapat dijualbelikan secara publik.
Tetapi, kali ini, belajar dari senior ialah mengalami sendiri dan berproses dalam waktu dan ruang yang terbuka. Belajar dari seorang pribadi yang menekuni hal-hal praktis dan sederhana. Belajar dari Romo Hendra, seorang gembala katolik yang dipanggil Tuhan pada Sabtu, 31 Juli 2021, pukul 01.09 dini hari di RS Bhakti Wara Pangkalpinang.
Fransiskus Xaverius Hendrawinata itulah nama lengkapnya. Romo Hendra, biasa disapa oleh kenalan, sahabat, dan umat katolik keuskupan Pangkalpinang. Meninggal pada umur 72 tahun. Romo Hendra seorang imam projo keuskupan Pangkalpinang, adalah seorang pribadi yang tekun, setia, patuh, bersahaja, mudah senyum, enerjik, dan kerja keras. Sifatnya ini nampak dalam hal-hal sederhana yang rutin dilaksanakan selama hidup.
Sebagai seorang pastor, tentu menempatkan hidup rohani sebagai landasannya. Spirit yang mendorong dan menjadi kekuatannya dalam hidup sehari-hari. Penghayatannya yang kuat pada imamatnya diwujudkan dalam praktek hidup yang sederhana sekali.
Misalnya, rutin mendokumentasikan segala peristiwa yang dialami dalam diari hari ke hari. Tidak hanya peristiwa-peritiwa yang dialaminya sendiri. Tetapi juga segala peristiwa yang dialami dalam komunitasnya, kerjanya, perjumpaannya, dan HUT-HUT sahabat dan kenalannya.
Bahkan lebih jauh dari itu, segala peristiwa pertumbuhan dan perubahan dalam Gereja Katolik Keuskupan Pangkalpinang didokumentasikan dalam perbagai coretan sejarah. Mungkin tidak hanya sekedar mendokumentasikan, tetapi mengalami dan menyaksikan baik dalam peristiwa suka maupun dalam peristiwa sulit.
Menariknya ketika Romo Hendra sebagai gembala di pulau-pulau Batam dan sekitarnya, ketika Gereja Keuskupan Pangkalpinang mengalami situasi sulit pada masa-masa awal. Dalam berbagai peristiwa yang dialami Romo ini, menjadikan Romo seorang pribadi yang berkarakter. Bahkan dimasa-masa awal itu, Romo Hendra dipercayai sebagai pelopor dan pemimpin beberapa bidang karya di keuskupan Pangkalpinang. Seperti yayasan pendidikan, rumah sakit, gramedia, BPR, dan radio sanora dan palupi.
Berbagai tugas dan tanggungjawab yang ditangani Romo Hendra ini mendorongnya untuk tekun, ulet, setia, dan tanggungjawab. Bahkan bertugasnya ini tidak menjadi penghalang untuk melayani umat ketika hari minggu dan permintaan ekaristi dengan berbagai intensi.
Romo Hendra, selamat jalan. Berbahagia bersama Yesus, Sang Imam Agungmu. Doakan kami dan umat Keuskupan Pangkalpinang yang masih berziarah dalam dunia ini.
Pangkalpinang 1/8/2021