Pemilu sudah usai. Baik Pilpres maupun Pilkada telah selesai dilaksanakan, tetapi mengapa kita masih bertengkar, gontok-gontokan, saling menjelekkan, saling mencari kesalahan, baik di media sosial maupun di grup-grup whatsapp?
Ini beberapa catatan, mengapa netizen masih saja gaduh, riuh rendah, bertengkar, saling merasa benar, saling menyalahkan, soal jagonya masing-masing.
Bagi sebagian orang, begitu coblosan usai, urusan Pilkada sudah selesai. Mereka kembali bekerja, menekuni dunianya masing-masing. Yang penting, sudah menunaikan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, menyukseskan gawe besar Pilkada dan Pilpres. Selanjutnya, kerja lagi seperti biasa. Tak memikirkan atau peduli siapa yang menang dan kalah. Siapapun yang menang dihormati, yang kalah juga tidak lalu diejeki. Saatnya kembali kerja.
Bagi yang lain, Pilpres dan Pilkada masih menancap di hati. Apalagi jika punya jagonya menang, kadang watak sombong, atau merasa jagonya menang, diperlihatkan, entah dengan menulis status di media sosial, mengomentari yang kalah, menghina yang kalah. Atau, mendadak menjadi analis politik dadakan.
Bagi yang merasa kalah, jika tidak bisa sumeleh, akan merasa terus tersakiti, merasa kalah, merasa terhina. Padahal, jagonya yang didukung saja, kalah dalam sebuah kontestasi hal yang biasa. Maka, yang merasa kalah, kadang ada yang menulis status, mengomentari, mencacat, menjelekkan paslon yang menang. Itu seringkali terjadi. Padahal, secara tidak langsung, hal ini juga melukai diri sendiri. Hidup menjadi tidak tenang, gelisah, dan akibatnya kerja menjadi tidak lancar, karena dihantui tentang kekalahan, dan semacamnya.
Seharusnya, urusan Pilpres, urusan Pilkada, setelah selesai ya selesai. Kita sudah memilih, sesuai suara hati masing-masing. Kalah dan menang, itu pasti ada. Maka, sebaiknya kembali bekerja. Kembali hidup rukun, damai. Damai itu indah. Bukan malah menebar kebencian, menebar pertikaian di media sosial.
Bagaimanapun juga, kita adalah saudara. Kita lahir di Indonesia penuh keberagaman, saatnya bersatu membangun negeri, sesuai bidangnya masing-masing. Jangan terpecah belah, jangan bertengkar, toh kita sendiri yang akan dirugikan.
Jangan hanya menuruti emosi. Kalah, ya sambut dengan gentle. Menang, ya jangan jumawa, jangan sombong. Mari kembali ke rutinitas kerja kembali, hingga hidup menjadi nyaman, tanpa beban Pilkada dan Pilpres. Oh, sungguh indah pastinya. **
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H