Lihat ke Halaman Asli

Alfi Zidha Fadhila

Mahasiswa S1 Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Pelatihan Pengukuran Antropometri dan Pengisian KMS Balita kepada Kader Posyandu Balita dapat Cegah Unreported Stunting Case

Diperbarui: 11 Februari 2023   03:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan: Edukasi mengenai pengukuran antropometri dan pengisian KMS balita oleh Mahasiswa KKN Undip (Sumber: Dokumentasi pribadi penulis)

Srawung, Sragen (30/01/2023) -- Gesi, Srawung (19/01/2022) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tim I Universetas Diponegoro Tahun 2023, Alfi Zidha Fadhila, memberikan edukasi terkait pengukuran antropometri dan pengisian KMS balita kepada kader posyandu balita di Desa Srawung.

Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan posyandu sendiri merupakan hal penting yang dapat meningkatkan derajat kesehatan balita. Dalam upaya peningkatan peran dan fungsi posyandu, kader memiliki peran yang penting dalam penyelenggaraan posyandu. Beberapa tugas kader dalam kegiatan posyandu balita meliputi pengukuran antropometri dan pengisian KMS.

Pengukuran antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui ukuran-ukuran fisik seorang bayi meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan lingkar kepala dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti timbangan dan medline. Sedangkan, KMS (Kartu Menuju Sehat) adalah kartu yang berfungsi untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak sejak dari lahir sampai berusia 5 tahun.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada kader posyandu balita di Desa Srawung, diketahui bahwa beberapa kader masih melakukan kesalahan baik dalam pengukuran antropometri maupun pengisian KMS. Kesalahan dalam melakukan pengukuran antropometri dan pengisian KMS seringkali menyebabkan beberapa kasus stunting tidak diketahui. Selain itu, kesalahan dalam pengisian KMS dapat menyebabkan beberapa kasus stunting tidak ditangani secara dini.

Kegiatan ini dimulai dengan pelatihan terkait pengisian KMS, diawali dengan sosialisasi pengisian KMS yang tepat dan tindak lanjut yang dapat dilakukan kader terkait hasil status pertumbuhan balita, kemudian dilakukan simulasi pengisian KMS dengan kasus yang telah disediakan. Setelah itu, dilakukan pelatihan pengukuran antropometri dengan menampilkan video tentang langkah-langkah pengukuran antropometri pada balita.

Salah satu media yang digunakan dalam edukasi mengenai pengisian KMS balita (Sumber: Dokumentasi pribadi penulis)

"Ternyata kami masih banyak yang keliru ya mbak, bersyukur ada pelatihan terkait hal ini (pengukuran antropometri dan pengisian KMS). Semoga bisa kami laksanakan ya mbak ya, soalnya kadang teori susah kalau digunakan dalam masyarakat", ujar salah satu Kader Posyandu Balita yang menghadiri kegiatan ini.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan kader posyandu balita Desa Srawung dalam melakukan pengukuran antropometri dan pengisian KMS. Dengan terlaksananya pengukuran antropometri dan pengisian KMS yang tepat oleh kader posyandu balita juga diharapkan dapat mengurangi kasus-kasus stunting yang sebelumnya tidak terdeteksi dan penanganan dini terhadap kasus stunting dapat dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline