Lihat ke Halaman Asli

Alfizahra Nabila Putri

Undergraduate Psychology at University of Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Bagaimana Membina Keluarga Sakinah, Mawaddah Wa Rohmah Menurut Perspektif Islam dan Psikologi? Mari Kita Simak!

Diperbarui: 25 Desember 2022   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keluarga Perspektif Islam 

            Keluarga disebut ahlun dalam bahasa Arab, selain kata ahlun yang berarti "aali", "asyirah" dan "keluarga qurba". Menurut pendapat lain, kata Ahlun berasal dari Ahira memiliki arti senang, suka, atau ramah, dan perkawinan (Ahmad Mukhtar Umar, 2008: 135).

            Menurut konsepsi Islam, keluarga adalah satu kesatuan hubungan antara seorang pria dan seorang wanita melalui akad nikah menurut ajaran Islam. Tujuan diadakannya akad nikah adalah agar anak dan keturunan yang lahir sesuai dengan hukum agama.(Aunur Rahim Faqih, 2001: 70) (Bhakti, 2020).

Keluarga Perspektif Psikologi

            Dalam  psikologi keluarga dijelaskan  bahwa  keluarga  merupakan  tempat yang penting  bagi  perkembangan  fisik,  emosi,  mental,  dan  sosial.  Keluarga  juga merupakan  sumber  kasih  sayang,  perlindungan,  dan  identitas  bagi  anggotanya.  Keluarga memiliki tugas penting untuk menjamin kelangsungan masyarakat dari generasi ke generasi. Keluarga memiliki dua fungsi utama yaitu internal (memberikan perlindungan psikososial kepada anggota) dan eksternal (mewariskan nilai-nilai budaya kepada generasi selanjutnya) (Fathoni, 2018).

Pengertian Sakinah Mawaddah Wa Rohmah

            Munculnya istilah keluarga sakinah merupakan penjabaran dari QS. al-Rm (30):21  dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa tujuan diciptakannya seorang istri adalah agar suami dapat membangun sebuah keluarga sakinah yaitu keluarga yang harmonis, bahagia lahir batin, hidup tenang, tenteram, damai, dan penuh dengan kasih sayang. Al-Qur'an menggunakan istilah "sakinah" untuk menggambarkan kenyamanan keluarga

            Kata taskunu berkaitan dengan kata mawaddah wa rahmah. Mawaddah berarti kekosongan ruang jiwa dari niat buruk dan cinta. Orang yang  hatinya telah berkembang mawaddah, dia tidak akan memutuskan silaturahmi, sekalipun hatinya gundah. Ini karena hatinya begitu luas, baik secara fisik maupun mental.

            Di samping itu, kata rahmah adalah kata benda verbal (mashdar) dari akarnya r-h-m. Ada preposisi lain dari kata ini dalam Al-Qur'an yaitu rahima, arhama, marhamah, rahim, rahman, dan ruhm. Pada tataran ini, anugerah ini merupakan hubungan cinta timbal balik antara dua jenis manusia yang berbeda yang mampu mencapai kualitas cinta yang tak terbatas, murni dan tulus.

            Berdasarkan keragaman pendapat di atas, dapat disederhanakan bahwa keluarga sakinah adalah keluarga yang berawal dari rasa cinta (mawaddah) yang dimiliki oleh suami istri dan berkembang menjadi rasa cinta (rahmah) pada setiap keluarga. Jumlah anggota keluarga bertambah hingga tercipta kedamaian dan ketenangan hidup (Chadijah, 2018).

Cara Mewudjukan Keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rohmah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline