Lihat ke Halaman Asli

Alfi Zahra

Mahasiswa

Peranan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare

Diperbarui: 7 November 2024   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi merupakan praktik yang sangat dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena manfaatnya yang signifikan bagi kesehatan bayi. ASI tidak hanya menyediakan nutrisi yang optimal, tetapi juga mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi dari berbagai infeksi, termasuk infeksi gastrointestinal yang dapat menyebabkan diare. Diare adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi, terutama di negara berkembang. Menurut data, kejadian diare pada bayi dapat mencapai 20,1%, dengan proporsi yang lebih tinggi pada bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif (Julinar et al, 2023). Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara pemberian ASI eksklusif dan kejadian diare pada bayi berdasarkan berbagai penelitian yang relevan.

Manfaat dan Komposisi

ASI eksklusif mengandung berbagai komponen penting yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Komposisi ASI yang kaya akan nutrisi, termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral, sangat penting untuk perkembangan fisik dan mental bayi. Selain itu, ASI juga mengandung antibodi dan faktor imunologis yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi, sehingga mengurangi risiko infeksi, termasuk diare (Debora Eunike et al, 2021). Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami infeksi gastrointestinal dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.

   ASI mengandung berbagai zat imunologis, termasuk imunoglobulin A (IgA), laktoferin, dan faktor pertumbuhan. IgA sekretori dalam ASI berfungsi melindungi saluran pencernaan bayi dari patogen. Zat-zat ini membantu membangun sistem imun bayi dan mengurangi risiko infeksi, termasuk diare. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki kadar IgA yang lebih tinggi, yang berkontribusi pada perlindungan terhadap infeksi gastrointestinal.

Julinar et al (2023) menyatakan bahwa kandungan oligosakarida di dalam ASI merupakan komponen anti infeksi dan anti alergi. Proteksi ASI terhadap infeksi saluran cerna dihubungkan dengan keberadaan mikroflora saluran cerna. Keberadaan bakteri baik di dalam saluran cerna terbukti oleh banyak kajian bermanfaat pada diare, baik yang disebabkan oleh infeksi (bakteri dan virus) maupun untuk pencegahan diare akibat penggunaan antibiotik. Kadar IgA sekresi yang meningkat akibat masukan ASI berpengaruh terhadap sistem pertahanan mukosa saluran cerna terhadap infeksi dengan cara menghambat absorpsi antigen. Bayi yang mendapat ASI, jarang mengalami diare yang berat dan gangguan motilitas saluran cerna (kembung, regurgitasi, muntah).

Kejadian Diare pada Bayi

Diare pada bayi didefinisikan sebagai peningkatan frekuensi buang air besar yang lebih dari tiga kali dalam sehari dengan konsistensi tinja yang lebih cair. Penyebab diare pada bayi dapat bervariasi, termasuk infeksi virus, bakteri, dan parasit, serta faktor lingkungan seperti sanitasi yang buruk. Dampak diare pada kesehatan bayi sangat serius, karena dapat menyebabkan dehidrasi, malnutrisi, dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan baik. Di Indonesia, diare masih menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak di bawah lima tahun, sehingga penting untuk memahami faktor-faktor yang dapat mencegah kejadian diare, termasuk pemberian ASI eksklusif (Multazmi et al, 2022).

Hubungan Antara ASI Eksklusif dan Kejadian Diare

Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antara pemberian ASI eksklusif dan kejadian diare pada bayi. Penelitian oleh Debora Eunike et al (2021) menunjukkan bahwa dari 58 responden, bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif mengalami diare sebanyak 54,8%, sedangkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif hanya 11,1%. Hasil ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pemberian ASI eksklusif dan kejadian diare, di mana pemberian ASI eksklusif berperan penting dalam mencegah diare pada bayi.

Demikian pula, penelitian oleh Julinar et al (2023) di RSIA Banda Aceh menemukan bahwa 72% dari anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif mengalami diare, dibandingkan dengan 44% dari anak yang mendapatkan ASI eksklusif. Meskipun analisis statistik tidak menemukan hubungan signifikan, hasil ini tetap menunjukkan bahwa ASI eksklusif dapat berkontribusi dalam mengurangi risiko diare pada bayi. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan bayi, seperti sanitasi dan kebersihan.

Sementara itu, penelitian oleh Multazmi et al (2022) juga mendukung hipotesis bahwa ASI eksklusif berperan penting dalam melindungi bayi dari infeksi gastrointestinal. Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 233 responden, 51,1% bayi mendapatkan ASI eksklusif, dan meskipun tidak ditemukan hubungan signifikan antara pemberian ASI eksklusif dan kejadian diare, angka kejadian diare lebih tinggi pada bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline