Lihat ke Halaman Asli

Alfi Zahrotunnisa

Mahasiswa S-1 Biologi UNDIP

Mahasiswa Undip Ajak Masyarakat Hidup Sehat dengan Toga

Diperbarui: 10 Agustus 2021   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Kuliah Kerja Nyata TIM II Universitas Diponegoro menggelar kegiatan tanam obat keluarga (TOGA), Kamis(22/7) (dokpri)

Meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Semarang mengakibatkan masyarakat menyerbu produk obat-obatan untuk meningkatkan dan mempertahankan imun. Selain itu diperlukan juga produk obat guna mengobati sakit yang diderita oleh masyarakat. Hal ini mengakibatkan melonjaknya harga obat. Terkait pandemic Covid-19 ini menjadi kendala bagi semua kalangan di dunia dan ini juga merupakan ancaman bagi kesehatan manusia. Dalam dunia kesehatan dan farmasi, hal ini juga sangat juga berdampak yang sangat luar biasa.

Pada tahun ini, Universitas Diponegoro kembali melaksanakan KKN TIM II yang mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's). Program ini berlangsung selama 45 hari yaitu mulai 30 Juni -- 12 Agustus 2021.

Salah satu mahasiswa UNDIP, Alfi Zahrotunnisa', peserta KKN TIM II dari program studi S-1 Biologi, Fakultas Sains dan Matematika melaksanakan kegiatan KKN di RT 08 RW 81, Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.  Salah satu program yang dilakukan yaitu mengenai penanaman TOGA dan pemberian identitas pada TOGA. TOGA merupakan alternative yang dapat meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemic Covid-19. Tanaman Obat Keluarga (TOGA) menajdi salah satu pilihan masyarakat untuk ditanam di lahan pekarangan, dengan pertimbangan karena dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Tanaman obat dapat dijadikan obat yang aman, tidak mengandung bahan kimia, murah dan mudah didapat.

Dalam rangka memperdayakan serta mendorong peran aktif masyarakat dalam upaya pengembangan kesehatan tradisional perlu pengarahan agar masyarakat dapat melakukan perawatan kesehatan secara mandiri dan benar melalui pemanfaatan tanaman obat. Pemanfaatan obat tradisional tersebut sebagai upaya untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan termasuk pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat dan atau bencana nasional seperti Covid-19. Selain berfungsi dalam bidang kesehatan, penanaman tanaman obat juga merupakan upaya pelestarian dari proses pelangkaan.

 (dokpri)

 (dokpri)

Kegiatan ini dilakukan pada Kamis (22/7) yang berlokasi di RT 08/RW 18 Tlogosari Kulon Semarang. adapun tanaman obat yang ditanam yaitu daun serai, daun mint, dan kembang telang. Selain penanaman juga dilakukan identifikasi tumbuhan serta pemberian identitas pada masing-masing tanaman. hal ini bertujuan untuk memberikan wawasan lebih pada masyarakat agar mengentahui jenis tanaman serta manfaatnya. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya TOGA sebagai alternative bagi kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline