SEMARANG, 3 Agustus 2022 -- Presentase air di dunia menurut UNESCO 97% air laut, 2% es gletser di kutub utara dan selatan, dan 1 % Air tawar baik dipermukaan maupun didalam tanah. Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi akan mengakibatkan kebutuhan air yang semakin besar, hal ini mengakibatkan manusia mencari pengganti air permukaan (sungai dan air hujan) yang mulai tercemar dengan menggali sumur dan memanfaatkan air tanah. Tetapi air tanah mempunyai keterbatasan baik secara kualitas maupun kuantitas. Pengambilan air tanah secara berlebihan tanpa mempertimbangkan keseimbangan air tanah akan memberikan dampak lain seperti penurunan muka tanah, kekeringan, longsor dan lain-lain.
Dalam jurnal "Model Sebaran Penurunan Tanah di Wilayah Pesisir Semarang" oleh Aris Ismanto dan kawan - kawan. dari Unviversitas Diponegoro pada tahun 2009, kecamatan tembalang memiliki laju penurunan tanah 4,1-8 cm/tahun, dimana termasuk kedalam kategori penurunan muka tanah yang tinggi. Oleh karena itu, KKN Tim II Universitas Diponegoro mengadakan program sosialisasi mengenai Pentingnya Menjaga Air Tanah di Kelurahan Rowosari.
"karena di kelurahan rowosari belum ada PAM, jadi disini itu masih menggunakan air artetis mbak. Tapi kemarin PANSIMAS sudah membantu untuk sanitasi dan air bersih" -- ucap Bapak Darmaji Selaku ketua RW 04 Kelurahan Rowosari.
Pelaksanaan Sosialisasi dilakukan di balai desa RW 04 Kelurahan Rowosari, dengan mengundang Ibu- Ibu RW 04 Kelurahan Rowosari. Dengan diadakanya sosialisasi ini, warga di berikan edukasi mengenai apa itu air tanah, akibat penggunaan air tanah berlebih, cara dan mafaat menjaga air tanah.
Dengan demikian, diharapkan warga Kelurahan Rowosari dapat lebih memperdulikan dan merawat lingkungan sekitar mereka, agar air tanah tetap terjaga dan tidak terjadi kekeringan atau pun penurunan tanah yang berlebih.
Penulis : Alfiyyah Yulzain Irnanda – 21010117130122 (Teknik Sipil – Fakultas Teknik)
Dosen Pembimbing : Marwini, S.Hl., Lc., M.Si.
Lokasi : Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H