Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB yang ditempatkan di Desa Karangsong, Kabupaten Indramayu telah melaksanakan lokakarya untuk mensosialisasikan 6 program yang diusung di Balai Desa Karangsong pada Jum'at, 5 Juli 2024. Lokakarya ini dihadiri oleh perangkat Desa, Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanla), Kelompok Pantai Lestari, Ketua RT & Ketua RW Desa Karangsong, dan Ibu PKK.
Acara lokakarya tersebut memaparkan 6 program yang akan di usung oleh tim KKN-T Inovasi IPB Desa Karangsong. Pemaparan program disampaikan oleh Angga Mardian Dara selaku Koordinator Desa. Program ini menyasar beberapa sektor bidang, yaitu bidang pengolahan perikanan, bidang pendidikan karakter, dan lingkungan.
Program yang diusung diantaranya, yaitu pemetaan administrasi Desa, Pengelolaan Produk dari Ikan (Porikan), Gotong Royong untuk pantai bersih (Coastal Cleaning), Rehabilitasi mangrove sebagai sebagai penahan abrasi di Pantai Karangsong, SIGNAGE Karangsong, dan pembentukan karakter pada anak Desa Karangsong yang ceria, kreatif dan inovatif (Song Berceria).
"Program yang dilaksanakan perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan timeline dari Desa. Karena kontribusi dan dukungan dari Desa itu sangat penting. Potensi perikanan pada pengolahan perlu dikembangkan, khususnya melalui sektor pemasaran.
Pemahaman kepada masyarakat terhadap packaging juga perlu diperkuat untuk menarik pasar. Kami dari Dinas siap membantu dalam pelaksanaan program, kami juga memiliki tim yang berkompeten pada bidang pengolahan perikanan sebagai instruktur" ujar Saefudin, Diskanla.
Handi Mian, selaku Sekretaris Desa juga turut mendukung adanya program tersebut. Beliau mengatakan, "Program yang diusung sangat baik, dan kami sangat mendukung dengan adanya program tersebut. Bagaimana jika program dilaksanakan berdampingan dengan kegiatan atau program dari Desa, agar program bisa dilaksanakan dengan maksimal".
Program yang diusung juga diberikan himbauan oleh Carita selaku Kelompok Pantai Lestari. Beliau mengatakan, "Di Desa Karangsong sudah cukup banyak kelompok pengolahan ikan, akan tetapi masih belum begitu aktif, karena terkendala oleh proses pemasaran. Untuk kegiatan rehabilitasi mangrove, saya menghimbau hanya penanaman asal saja. Hanya simbolik kemudian selesai. Penanaman harus dilakukan secara tepat kemudian yang nanti akan memberikan manfaat jika sudah tumbuh. Harapannya semoga program ini bisa berjalan lancar".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H