Lihat ke Halaman Asli

alfiyana rosidah

Bermimpilah setinggi mungkin🍁, maka ketika kamu jatuh🔥, km masih berada diantara bintang 🌟

Perlukah Seorang Pendidik Bermetode dalam Pemaparannya?

Diperbarui: 12 April 2020   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keunggulan  sumber daya manusia  bergantung pada kualitas salah satu aspek penting kehidupan, yakni pendidikan. Dimana pada pergantian zaman ini pendidikan lebih diutamakan. 

Maka untuk pencapaian sumber daya manusia unggul itu tergantung pada pendidiknya, dan pendidik dituntut untuk membawa peserta didik pada titik pemahaman yang matang, dimana hal ini bergantung pada potensi pendidik dalam merencanakan strategi pemaparan yang unggul kepada peserta didik.

Karna pada dasarnya penyampaian ilmu dari seorang pendidik itu harus menyesuaikan daya serap peserta didiknya. Karna setiap anak memiliki kemampuan berbeda beda dan pendidik harus memahami serta jeli dalam memilah untuk menyikapinya. Apabila penyampaian strategi pendidik  disiapkan alakadarnya, hal ini dapat berakibat pada tingkat pemahaman peserta didik

Maka dari itu metode atau strategi dalam penyampaian materi pembelajaran sangat penting untuk menuju pada hasil dan tujuan yang maksimal dan sesuai dengan kurikulum pembelajaran. 

Metode sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu "methodos" yang bersal dari 2 asal kata yaitu "metha" yang artinya melewati dan " hodos" yang artinya jalan atau cara. 

Dan menurut istilah metode sendiri artinya suatu jalan strategi atau langkah langkah yang diterapkan seseorang kepada suatu objek yang dituju guna mencapai tujuan tertentu dengan hasil yang maksimal.

Untuk mencapainya pula seorang pendidik harus menerapkan dasar dasar dalam bermetode untuk menyesuaikan pada pengacuan yang akan diterapkan. Dasar dasar yang harus diperhatikan yaitu diantaranya:

  • Dasar keagamaan, dimana seorang pendidik harus menerapkan metodenya sesuai agama yang dianut menurut kepercayaan masing masing. Dan tidak boleh keluar dari syari'at . karna pada dasarnya. Agama adalah acuan kkita dalam kehidupan. Pendidik pula harus mengajarkannya kepada peserta didik.
  • Dasar biologis, dimana pendidik harus memperhatikan keadaan biologis peserta didik . karna keadaan biologis dapat mempengaruhi kemampuan cara berfikir peserta didik secara intelektual.
  • Dasar psikologis , dimana keadaan psikololgis peserta didik berpengaruh dalam daya serap pemahaman pembelajaran. Maka pendidik harus faham dari setiap karakter pemikiran mereka secara psikologis sehingga dapat menunjang perlakuan  dan tanggapan pendidik terhadap keadaan secara tepat.
  • Dasar sosiologis, dimana lingkup lingkungan umum interaksi sosial sangat berpengaruh kepada pertumbuhan cara berpikir peserta didik. Dimana mereka dituntut untuk berfikir terbuka dan kritis dalam menanggapi keadaan. Maka pendidik harus memperhatikan aspek sosial peserta didik untuk keadaan sosiologisnya.

Tujuan dari pendidik bermetode dalam pembelajarannya adalah untuk mencapai hasil pemahaman yang maksimal, sesuai dengan kurikulum yang diterapkan. 

Berkerugian bagi seorang pendidik yang pintar tepapi tidak bisa mengaplikasikan materi ajarnya dengan baik atau hal ini bisa dibilang tidak mermetode. 

Karena hal ini berakibat pada penyerapan ilmu oleh peserta didik yang nantinya tidak akan maksimal. Dengan ini bagi seorang pendidik sangat diperlukan metode atau strategi dalam  pemaparan bahan ajarnya untuk memenuhi  kriteria pendidik berkualitas.

Fungsi dari metode itu sendiri bagi pendidik adalah:

  1. Menambah wawasan dalam mengenal jati diri manusia, alam dan sekitarnya. Dan menambah pengetahuan dalam menganalisis peserta didik dan setiap karakter baik secara biologis sosiologis atau psikologisnya bagi pendidik.
  2. Sanggup mengatur langkah langkah yang akan diambil untuk menanggapi keadaan peserta didik, dalam proses pembelajaran.
  3. Mengembalikan ilmu pengetahuan untuk memproses dan memajukan kehidupan yang lebih baik diantara individu maupun lingkungan sekitarnya.
  4. Pencapaian yang maksimal baik secara kurikulum atau hasil pemahaman peserta didiknya.
  5. Sanggup mengatur antara batas waktu pembelajaran dan pemaparan bahan ajar yang maksimal dengan hasil pemahaman yang baik oleh peserta didik.
  6. Menambah kreatifitas pendidik dalam keinovatifannya memberi pemahaman.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline