Lihat ke Halaman Asli

Mengharapkan Pemimpin Apresiatif

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Beri aku satu orang tua maka akan kucabut Gunung Semeru hingga ke akar-akarnya, dan beri aku seorang pemuda maka aku akan mengubah dunia.” Begitu pesan Bapak Proklamator Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Perkataan tersebut membuat penulis memikirkan kata-kata penuh makna itu. Apakah gerangan yang membuat beliau berani mengatakan hal tersebut? Bahkan, kenyataan bahwa konferensipemuda Indonesia II pada 28 Oktober 1928 yang melahirkan sebuah kesadaran untuk bersatu yang dimanakan Sumpah Pemuda. Mengapa sumpah itu dinamakan Sumpah Pemuda? Apakah maknanya bagi kita semua? Apa sebenarnya arti ‘pemuda’? Apa pengaruhnya keberadaan pemuda bagi suatu bangsa?

Begitupun di Kota Sukabumi, begitu banyak potensi pemuda dalam hal ini remaja yang beranjak dewasa dituntut untuk berkemampuan menghadapi tantangan di era globalisasi ini.Potensi apa pun itu, baik itu di bidang akademik maupun non-akademik harus digali dan dikembangkan secara optimal untuk meraih hasil yang maksimal. Penulis yang juga sebagai pelajar merasa prihatin dengan kondisi pelajar di Kota Sukabumi yang memerlukan perhatian dari pemerintah daerah.

Penulis pernah menyaksikan pemberian penghargaan yang diserahkan oleh wakil Walikota Sukabumi, DR. H. Mulyono, M.M terhadap beberapa siswa SMA Negeri 1 yang berhasil menorehkan berbagai prestasi yang dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2011 yang bertepatan dengan dilangsungkannya Golden Year 50th Kota Sukabumi yang menunjukkak apresiasi atau penghargaan terhadap generasi muda.

Hal tersebut merupakan suatu contoh dan awal yang sangat baik untuk menunjukkan perhatian pemerintah terhadap potensi pemuda di Sukabumi. Apalagi pada 2013 Kota Sukabumi akan memiliki pemimpin baru yang terpilih pada Pilkada 2013 mendatang. Pemimpin yang baik menurut Metronews haruslah memiliki karakter visioner, dapat berkomunikasi dengan baik, bersahabat dan membumi, mampu menjadi motivator, paham dengan bidang yang digelutinya, mampu menjadi figur bagi orang lain, konsisten, berkarisma, tekun, dan bersemangat. Pribadi seperti itu mampu melihat suatu kesempatan dalam kesempitan, mengetahui celah positif dari suatu hal negatif, bersikap optimis disaat setiap orang berpikir pesimis.

Sayangnya, mencari seorang pemimpin seperti yang penulis uraikan di atas bukanlah hal yang mudah. Pemimpin yang memerhatikan aspirasi pemuda terutama pelajar agar dapat terus menggali bakat yang dimilikinya. Mendorong dan memotivasi pemuda dalam berwirausaha demi terciptanya salah satu visi Kota Sukabumi sebagai kota pendidikan dan perdagangan. Di samping itu, seorang pemimpin harus mempunyai kemauan dan kesanggupan untuk menolak segala godaan untuk mementingkan kepentingan kelompok dan diri sendiri harus tak tergoyahkan, serta kemampuan untuk sanggup bertindak bijaksana dalam situasi apa pun.

Jika diumpamakan dalam ekonomi seorang pemimpin yang memberi perhatian pada kaum muda, maka akan membuat suatu investasi yang sangat menguntungkan di masa depan, pemimpin seperti ini adalah seorang pemimpin yang berpikir panjang dan berorientasi jauh ke depan demi kemajuan pembangunan bangsa dan negara.

Meski tidak ikut menyumbangkan suara dalam pemilihan kepala daerah mendatang, sebagai pelajar sekaligus masyarakat Kota Sukabumi penulis mengharapkan siapa pun yang akan menjadi orang nomor satu di Kota Sukabumi nanti memberikan kontribusi dan perhatian yang nyata terhadap segala potensi yang dimiliki oleh para pemuda Kota Sukabumi. Penulis mengharakan pemimpin yang terpilih nanti mampu melakukan sinergitas segala pihak yang terkait sehingga tercipta pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa yang akan memangku tugas mulia membangun negara, serta pemuda yang berbakat di bidangnya dengan kualitas mumpuni yang mampu mengharumkan nama Kota Sukabumi di Nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline