Budidaya lebah madu telah banyak dikembangkan di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satunya di Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Pengenalan pembudidayaan lebah madu pada Desa ini bertujan untuk penunjang wisata pada kebun kelengkeng di Desa Simoketawang tersebut dan dapat membantu untuk penyerbukan buah kelengkeng pada kebun kelengkeng.
Pengenalan budidaya lebah madu di Desa Simoketawang ini, koordinator beserta tim pelaksana memilih budidaya lebah madu yang berjenis Apis Cerana untuk dibudidayakan pada Desa Simoketawang. Pada tahap awal pengenalan ini, tim pelaksana mempersiapkan kondisi lingkungan alam yang harus disesuaikan dengan habitat lebah madu Apis Cerana. Karena lebah madu Apis Cerana ini sendiri memiliki ketergantungan terhadap tanaman yang kaya akan pollen dan nektar. Kondisi lingkungan yang sesuai dengan habitat lebah madu ini dengan berlokasi pada daerah yang sejuk dan teduh dengan suhu rata-rata 20°C - 34°C dengan kelembaban 70% - 80%, lingkungan sekitar tidak berangin kencang, lingkungan sekitar terhindar dari bising, lokasi sekitar jauh dari bau menyengat maupung asap polusi udara, lokasi sekitar memiliki sumber air bersih sepanjang tahun, serta Stup atau Glodok lebah madu menerima sinar matahari yang cukup di pagi hari.
Lokasi budidaya lebah madu pada lahan kebun kelengkeng di Simoketawang ini memeiliki kesesuian terhadap kondisi lingkungan yang sesuai dengan habitat lebah madu Apis Cerana, dimana lokasi ini berada di suhu 23°C - 34°C dengan kelembaban 76% (BPS Kabupaten Sidoarjo, 2018), serta minimnya angin kencang, tidak bising, dan banyaknya ketersediaan sumber air bersih. Sehingga pada tahap selanjutnya, tim pelaksana hanya perlu melakukan penanaman tanaman pakan lebah madu yang berbunga sepanjang tahun, baik tanaman semusim ataupun tanaman tahunan yang berfungsi sebagai pollinator untuk lebah madu Apis Cerana. Tanaman yang ditanam pada lokasi budidaya lebah madu ini meliputi Tanaman Melati, Bunga Matahari, Bunga Mawar, Bunga Air Mata Pengantin, Bunga Sepatu dll. Penanaman ini dilakukan demi menjaga keseimbangan habitat yang akan ditempati oleh lebah madu saat dibudidayakan.
Pada pengenalan tahap selanjutnya setelah penanaman tanaman pada lokasi budidaya selesai, yaitu sampai pada sosialisasi terhadap pembudidayaan lebah madu Apis Cerana yang dihadiri oleh seluruh karang taruna Desa Simoketawang. Pada sosilaisasi ini disampaikan secara riil di lokasi pembudidayaan lebah madu Apis Cerana tentang pelatihan pemindahan koloni lebah madu Apis Cerana kedalam Stup atau Glodok lebah madu. Stup atau Glodok ini berfungsi sebagai alat atau tempat yang digunakan untuk budidaya lebah madu dengan ukuran standart 40cm x 30cm x 20cm. Serta peletakan Stup atau Glodok ini juga tidak boleh diletakkan langsung menyentuh tanah, melainkan harus diletakkan dengan ketinggian minimal 30 cm diatas permukaan tanah untuk menghindari serangga yang menyerbu Stup atau Glodok. Serta pada peletakan Stup atau Glodok diharuskan memiliki jarak minimal 1 meter antar Stup atau Glodok.
Pada pelatihan sosialisasi ini, para remaja karang taruna Desa Simoketawang terlihat sangat tertarik dan antusias mengikuti pelatihan dengan melakukan pemindahan koloni lebah madu Apis Cerana, berani untuk mendekat dan berkomunikasi langsung pada koloni lebah madu Apis Cerana, serta mempelajari perawatan tanaman dan budidaya lebah madu. Sehingga harapan untuk kedepannya karang taruna Desa Simoketawang ini dapat mengembangkan budidaya lebah madu ini menjadi sangat maju dan terus menghasilkan madu murni yang berkualitas baik untuk mendukung sektor wisata pada Desa Simoketawang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H