Lihat ke Halaman Asli

Cara Mengelola Stres dan Emosi Negatif

Diperbarui: 15 April 2021   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seseorang sedang stres dan memiliki emosi negatif (Sumber : tim gouw via unsplash.com)

Masing-masing orang yang ada di dunia ini pastinya pernah mengalami masalah tertentu, mulai dari masalah kecil hingga masalah besar.Di antara tema yang kerap memunculkan permasalahan dan umum terjadi sekitar masyarakat adalah mengenai cinta, kesehatan dan keuangan.

Ujian kehidupan kerap menghampiri seseorang dengan tiba-tiba.Dan itu harus dihadapi karena merupakan suatu realita kehidupan yang tak terhindarkan lagi.

Menghadapi permasalahan yang ada tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan.Juga tidak semudah perkataan bahwa semua masalah ada solusinya.Namun, ada hal yang terkadang unik bahwa solusi untuk suatu masalah kadangkala datang dengan sendirinya.

Hal paling penting dan utama untuk dilakukan ketika seseorang dihadapkan pada suatu permasalahan adalah dengan mengutamakan ketenangan diri.Ketenangan diri menjadi patokan utama bagi seseorang untuk dapat berfikir secara jernih karena emosi yang negatif terkadang justru membuat keadaan semakin rumit, bukan malah teratasi. 

Artinya, mungkin saja emosi negatif yang Anda luapkan akan memberikan kelegaan dalam diri, namun itu bisa berdampak negatif kepada lingkungan yang ada di sekitar.

Masalah yang sudah terjadi dan dihadapi seringkali memberikan dampak negatif untuk kehidupan seseorang.Bahkan tanpa disadari, hal itu kerap membuat seseorang menjadi trauma.

Di antara yang menyebabkan hal itu terjadi adalah kurang ikhlasnya seseorang di dalam menerima keadaan.Dan penting untuk diketahui bahwa emosi yang terpendam ternyata bisa menjadi sumbatan tersendiri untuk diri Anda.

Misalnya seseorang diputus cinta oleh kekasih yang sangat dicintai.Adanya rasa kehilangan membuat seseorang tersebut merasa hampa dalam kehidupannya. 

Bahkan, ia merasakan kesedihan yang berlarut-larut. Tidak jarang pula ia marah-marah dan membanting barang-barang yang terdapat di sekitarnya.Kemudian dia pergi dan menangis di kamar. 

Hal tersebut sudah pasti membuat keluarga dan juga teman khawatir atasnya. Dan ini merupakan contoh luapan emosi yang negatif terhadap lingkungan sekitar.

Semakin hari, seseorang tersebut akhirnya kembali ceria sebagaimana yang sebelumnya. Akan tetapi, sesudah ia mengetahui fakta adanya orang ketiga, maka iapun merasa trauma dan juga dendam. Dendam terhadap mantan kekasihnya dan trauma dengan yang namanya cinta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline