Tak ada yang lebih batu selain diriku
Perempuan yang membiarkan dirinya mati kutu
Gejolak di dada yang menggebu
Hingga menusuk relung kalbu
Kubiarkan diriku terbakar amarah
Kubiarkan diriku tenggelam oleh air mata
Sekalipun perih bagai seribu jarum menusuk dada
Ku biarkan rasa sakit yang singgah tetap ada
Tersadar aku bahwa lelah batinku
Namun benteng pertahananku masih utuh