Lihat ke Halaman Asli

Alfira Fembriant

TERVERIFIKASI

Instagram : @Alfira_2808

Sisa Tulang Ayam, Masih Bisa Diolah dengan Bumbu Kuning dan Bumbu Sate

Diperbarui: 9 Desember 2020   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Pexels

Beberapa waktu yang lalu saya sempat menulis artikel dengan judul "Dibalik Cap Negatif Kota Tretes".

Pada artikel tersebut, saya sempat menyebutkan bahwa Kota Tretes itu juga terkenal dengan kulinernya. Salah satu kuliner yang identik dengan Kota Tretes adalah Sate. Memang hampir di seluruh Indonesia selalu ada penjual sate, namun sate khas dari Kota ini juga mempunyai daya tarik tersendiri karena mempunyai ciri khas rasa.

Ada tiga macam Sate yang akan kita temui yaitu sate ayam, sate kelinci, dan sate kambing. Biasanya stok atau ketersediaan calon sate yang akan dibakar itu paling banyak adalah ayam. 

Sedangkan untuk kelinci dan kambing hanya sebatas pelengkap menu saja. Hingga seringkali ketika ada yang memesan sate kelinci dan kambing, penjual menjawab sudah habis, padahal kenyataannya memang stok yang disediakan terbatas.

Hal itu dikarenakan dari segi pasokan kelinci yang minim, hingga harga daging kambing yang mahal dan profit yang didapat kurang sesuai dibandingkan sate ayam. Maka dari itu kali ini saya ingin fokus pada sate ayam saja.

Bukan soal bagaimana cara membuat sate yang akan saya bahas, melainkan sisa tulang ayam yang dibuang akan saya angkat.

Jikalau kita memasak ayam potong untuk kita makan sehari saja bersama keluarga, mungkin satu ekor ayam saja tulangnya hanya sedikit ya. Dikatakan sedikit karena saya membandingkan dengan jumlah yang lebih besar. Jumlah yang besar maksud saya ini adalah sisa tulang dari beberapa atau jika dihitung puluhan ekor ayam.

Nah, keluarga besar saya ini kan pengusaha kuliner sate. Jadi daging ayam yang kami pakai untuk bahan sate itu setiap harinya lebih dari 10 ekor ayam. 

Apalagi ketika weekend atau tanggal merah hingga liburan panjang hari raya Idul Fitri atau Natal dan tahun baru, yang kami olah adalah lebih dari 100 ekor ayam. Ini saya hitungnya per ekor ya, bukan per kilogram.

Tiap satu ekor ayam, yang diambil hanya bagian dagingnya saja oleh pengiris daging ayam profesional. Dikatakan profesional karena untuk mengiris dan mengambil daging dari ayam itu untuk dijadikan sate berbeda dengan mengiris atau memotong ayam untuk dijadikan ayam goreng, atau masakan ayam lainnya. Jadi ada trik tersendiri sehingga daging ayam tersebut sesuai untuk bisa dipotong menjadi sate.

Nah, karena yang diambil hanya dagingnya saja, sehingga tulang ayam itu jika ditimbang bisa puluhan kilo gram dan terpaksa harus dibuang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline