Lihat ke Halaman Asli

Alfira Fembriant

TERVERIFIKASI

Instagram : @Alfira_2808

Nasi Goreng Kereta Malam

Diperbarui: 5 November 2020   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay

Berkelana di malam hari, bukan penulis banget sih. Tapi jikalau dibutuhkan untuk kepentingan kerja, mau tidak mau ya harus berangkat.

Tugas ke luar kota sendirian untuk mewakili perusahaan dalam suatu acara. Perjalanan dari kota sebelumnya ke kota tujuan berjarak sekitar 6 (enam) jam dengan memilih transportasi Kereta. 

Yang jelas saat itu sebelum Covid-19. Karena sejak masa pandemi, semua kreativitas di luar gedung kantor di alihkan menjadi via digital.

Jadwal kereta jam 21.50 WIB. Kereta pun tepat waktu dan akhirnya berkelana di kereta pada malam hari.

Terbiasa susah tidur (insomnia) membuat penulis begadang malam itu. Perut pun berbunyi dan berharap di stasiun berikutnya yang berhenti beberapa menit menjemput penumpang bisa dibuat beli makanan. Lantas karena kondisinya malam hari sehingga kedai makanan di stasiun berikutnya sudah banyak yang tutup.

Seketika ingat jika di kereta biasanya juga jual makanan padat. Bertanyalah pada salah satu karyawan keretanya yang melintas. Namun diberitahukan bahwa makanan seperti nasi dan sejenisnya baru akan keluar sekitar 2 (dua) jam lagi. Alhasil harus kencangkan ikat pinggang selama 2 jam ke depan.

Tepat di jam yang ditentukan, makanan pun datang dengan banyak pilihan. Ada ayam geprek, ada ayam goreng, ada nasi goreng, dan lain-lain. Penulis pun memilih atau membeli nasi goreng saat itu dengan harga Rp 50.000. 

Biasanya kalau beli nasi goreng di luar harganya cuma Rp 10.000. Tapi karena di kereta ya sudah tidak masalah 5x lipatnya. Lagian ini juga karena sedang dinas, jadi dibayarin kantor kok menu apa aja. hihihi

Nasi goreng tersebut porsinya sedikit sekali dalam tempat yang juga kecil. Ketika dimakan juga sudah sedikit dingin, tidak hangat lagi. Padahal yang namanya nasi goreng paling enak pas lagi hangat-hangatnya.

Nasi goreng tersebut teksturnya tidak keras seperti yang sering kali beli di sebelah kantor, atau biasanya di kota sendiri. Melainkan tekstur nasinya lebih lembut dan menggumpal seperti nasi uduk.

Biasanya nasi goreng juga warnanya agak kemerahan karena ada saus dan kecap sebagai pelengkap bumbunya. Nah, malam itu warnanya agak kecokelatan saja tapi tidak merah. Mungkin dalam dugaan hanya dikasih kecap saja tapi tidak dengan saus, atau dikasih saus namun porsinya hanya sedikit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline