Lihat ke Halaman Asli

Curhatan Kaum Pinggiran

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

turbokitfoto.fotopages.com

Duitku ga cukup, Buat beli makanan bergizi saban hari, Buat makan makanan enak berharga tinggi, Apalagi buat ngasih fakir miskin negeri ini, [caption id="" align="alignnone" width="276" caption="turbokitfoto.fotopages.com"][/caption]

Duitku ga cukup,

Buat naik mercy atau sekedar taksi, Buat naik pesawat atau kereta cepat, Tapi ku bisa jalan kaki,

Duitku ga cukup,

Buat langganan koran berisi berita basi, Isinya pemerintah, bencana, dan kerusakan bangsa ini, Yang ujung-ujunya jadi bungkus nasi,

Duitku ga cukup,

Buat merasakan nikmatnya pendidikan formal, Modalku cuma pakaian kumal dan sandal, Lagian makanku cuma nasi dan sambal, Tak pantas bersanding dengan mereka yang kantongnya tebal,

Duitku ga cukup,

Buat beli buku, Buat beli baju, Buat ini itu, Pulsa speedy bensin dan hp baru, Duitku ga cukup,

Entah kapan hidupku berubah,

Tiap hari ku lalui pasrah, Hampa asa berkeringat darah, Bergumul dengan kotoran dan sampah, Meski gerah tapi nasib pun tak punah, Tuhan, beri kesabaran, Ingatkan mereka yang mampu, Yang mampu ilmu, gunakan otakmu ‘tuk bantu kami, Yang mampu materi, gunakan hartamu ‘tuk ringankan beban kami, Yang mampu tenaga, gunakan tubuhmu ‘tuk bantu selamatkan kaum tertindas ini, Yang tak mampu ilmu, jangan persulit kami, Yang tak mampu materi, jangan hina kami, Yang tak mampu tenaga, bantu kami dengan doamu, Yang tak mampu semuanya, jangan bersedih, ikutlah bersama kami :) Kaum pinggiran yang terlupakan, termakan zaman tertindas kebijakan dan perubahan, menanti penindasan dan pengucilan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline