Lihat ke Halaman Asli

hati berbicara

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

A:Hati... Apakah aku adalah orang yang jahat?

B: mengapa kau bertanya seperti itu?

A: aku punya banyak teman, tapi tak seorangpun yang ingat denganku.. aku merasa sendiri

B: maksudnya mereka melupakanmu?

A: Kurang lebih seperti itu..

B: mereka tak pernah melupakanmu, tapi engkaulah yang tak menghargai keberadaan mereka......

A: hati.. Aku sangat mencintai ia..

Yang aku takuti kini adalah, aku takut kehilangannya.. Aku ingin bersamanya..

B: bukankah kau telah bersamanya?

A: ya.. Tapi aku ingin selamanya..

B: bukankah kau tau kau takkan pernah bisa memilikinya semaumu?

A: aku tau.. Tapi, aku ingin bersamanya di sisa hidupku..

B: cukup cintailah dia. Buang rasa egomu. jika kau mencintainya dengan tulus, ia akan selalu berada di sampingmu dengan semampunya..

A: hati... Aku ingin membanggakan kedua orang tuaku.. hanya saja, aku takut gagal..

B: kau belum berjuang, apa yang harus kau takuti?

A: aku tidak ingin mengewakan mereka nanti..

B: hanya karena kamu mengeluh di awal perjuanganmu saja sesungguhnya sudah membuat mereka kecewa..

A: apa yang harus aku lakukan?

B: bayangkan kedua orang tuamu tersenyum.. Jika kau merasa kekalahan atau kegagalan, bayangkan senyuman mereka sampai kau sadar kau ingin sekali melihat senyuman mereka secara nyata di depanmu..

A: hati... Apakah aku adalah orang yang berarti untuk orang lain?

B: menurutmu?

A: sebagian iya, sebagian tidak.

B: kenapa bisa mengatakan tidak?

A: mereka tak menganggap aku ada. Aku juga ingin mereka merasa aku sangat berharga bagi mereka..

B: apakah kau tidak merasa cukup dengan orang-orang yang sangat menyayangimu?

A: tidak. Aku ingin dicintai banyak orang..

B: jangan pernah kamu menghitung seberapa banyaknya orang yang mencintai kamu. Itu tidak akan pernah membuatmu puas. tapi, perhatikan cinta dan kasih sayang dari orang yang mencintaimu, maka kau akan merasa sangat bersyukur.

A: hati, apakah aku nanti akan menjadi orang yang hebat?

B: kamu adalah cerminan dirimu saat ini. Apakah kau sudah merasa hebat?

A: aku belum melakukan apa-apa. Aku bukanlah orang yang hebat.

B: hebat tidak selalu identik dengan kesuksesan. Tak perlu menunggu untuk menjadi orang yang hebat dan sukses.Biarkan kesuksesan itu yang mengejarmu.

A: mengejarku? Bagaimana caranya agar dia mengejarku?

B: kau cukup mengejar ilmu..

A: hati... Bagaimana jika aku kehilangan orang yang begitu aku cintai?

B: bukankah kau tau jika kau akan menghadapinya kelak

A: ya.. Tapi, aku tak tau harus bagaimana jika aku menghadapinya..

B: tersenyumlah dan berdoa kelak kau akan berkumpul dengannya di tempat yang paling indah yang tiada duanya

A: hati, aku ingin bertanya.. Mengapa kau begitu tulus?

B: bukankah aku adalah milikmu. Maka dirimulah yang sesungguhnya mempunyai hati yang tulus..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline