Lihat ke Halaman Asli

Alfino Hatta

Penulis Lepas

Puisi Politik: Permukaan Kulit Batu

Diperbarui: 27 Februari 2024   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pexels.com

Sang senator tengah melantunkan pidatonya.

Sanggahannya seperti mutlak.

Sulit ditembus panah api meski apinya membara.

Segala berjalan sesuai rencana yang layak.

Musuhnya itu meliuk-liuk pidato seperti dedemit dimarahi raja hantu saja.

Tak membuang tempo.

Segera dia keluarkan segenap daya suara yang dimiliki secara habis-habisan untuk mengakhirinya.

Meski terkadang teknik ini dianggap kuno.

Tapi aku tak tahan di kandang mendidih berbau busuk ini.

Mata anak kecil berkaca-kaca, melihat senator berjual-beli serangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline