Kini kuhadir dengan kesedihan yang terurai dan kesenangan yang terhampar, tanpa mampu menyuarakan semangat. Aku, seperti Ibn Battuta, merantau dalam kegelapan. Aku mencari waktu yang tak terbatas, sama seperti pasir yang meluncur di antara jari-jari. Mari kita buat janji, alam pikiranku bersumpah untuk mengubahnya. Sudah cukup lama aku mendengarmu, terpanggang oleh hatimu, dan digarami oleh akalmu, entah di mana aku dihidangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H