Lihat ke Halaman Asli

Kognisi Sepanjang Masa

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pernahkah kita hidup tanpa berpikir? Dapatkah kita bayangkan jika hidup kita tanpa berpikir? Apakah bayi berpikir? Apakah orang yang sudah tua juga berpikir? Tentu saja. manusia berpikir, berkognisi. Dari sejak kita lahir hingga kita tua nanti kita tidak akan terlepas dari proses kognisi.

Bedanya, proses kognisi akan berkembang di satu waktu dan akan menurun di waktu selanjutnya. Perkembangan kognitif berkaitan dengan perubahan-perubahan yang terjadi, dan sedikit banyak membentuk pola-pola teratur sepanjang rentan kehidupan individu.

Salah satu teori perkembangan kognitif (Piaget) menyatakan bahwa pertumbuhan intelektual secara biologis ditentukan dan diatur oleh dua proses, yaitu adaptasi yang mencakup penyesuaian kognitifterhadap lingkungan. Terdiri dari proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses perolehan informasi dari luar, dan pengasimilasiannya dengan pengetahuan dan perilaku kita sebelumnya. Sedangkan akomodasi meliputi proses perubahan (adaptasi) skema lama untuk memproses informasi dan objek-objek baru di lingkungannya. Selain proses adaptasi juga ada proses organisasi yang mencakup peningkatan kompleks dan representasi mental yang terintegrasi.

Ciri-ciri perkembangan kognitif diantaranya bersifat kuantitatif, perubahannya linier dalam suatu tahap, dan adanya perubahan kualitatif melintasi empat tahap utama, yaitu tahap sensorimotor, pra-operasional, operasional konkret, dan operasional formal. Tahap sensori-motorik di tandai dengan dunianya yang terbatas pada ssat sekarang dan di sini belum mengenal bahasa, belum memiliki pikiran pada masa-masa awal dan belum mampu memahami realitas objek. Karakteristik tahap pra-operasional diantaranya pemikiran yang bersifat egosentris dan didominasi oleh persepsi, intuisinya lebih mendominasi daripada pikiran logisnya serta belum memiliki kemampuan konservasi. Sedangkan tahap operasional konkret memiliki karakteristik yaitu adanya kemampuan konservasi dan mengklasifikasikan dan manghubungkan pemahaman tentang angka, berpikir konkret dan perkembangan pikiran tentang reversibilitas. Tahap terakhir, operasional formal ditandai dengan pikiran yang bersifat umum dan menyeluruh, berpikir proporsional, kemampuan membuat hipotesis serta perkembangan idealisme yang kuat.

Teori lain mengenai perkembangan kognitif yang di sampaikan oleh Vygotsky menyatakan bahwa perkembangan didahului oleh proses belajar. Pikiran dan bahasa diyakiniVygotsky sebagai dua hal yang tidak saling tergantung, dimana pikiran terbentuk secara biologis, sementara bahasa merupakan bentukan sosial. integrasi terjadi ketika anak menghubungkan pikiran, bahasa, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungannya melalui ktivitas pemberian nama.Vygotsky melakukan observasi dan menyimpulkan bahwa anak melalui tiga tahapan dalam perkembangan konseptualnya, yaitu : pembentukan konsep tematik (hubungan antar objek dinilai penting). Selanjutnya yaitu pembentukan konsep berantai, dan yang terakhir pembentukan konsep abstrak yang menyerupai pembentukan konsep pada orang dewasa.

Perkembangan kognitif dari perspektif pemrosesan informasi berkaitan dengan pertanyaan mengenai perubahan dalam proses-proses seperti perhatian (attention) dan memori sebagai suatu fungsi terhadap pertambahan usia.

Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa anak menggunakan skematik cerita yang sama dengan cara yang dilakukan orang dewasa dalam kognisi tingkat lanjutnya. Sedangkan orang dewasa lebih mengandalkan representasi semantik. Anak-anak lebih mengandalkan representasi yang berdasarkan persepsi, seperti misalnya pembayangan (imagery).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline